Penembakan Solo
Ayah Terduga Teroris Belum Tahu Kapan Bisa Dikuburkan
Muslim Sanny Ashidiqie (49) ayah dari terduga teroris yang tewas ditembak mati Densus 88 di Solo, Muchsin Canny Permadi (19), berharap

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muslim Sanny Ashidiqie (49) ayah dari terduga teroris yang tewas ditembak mati Densus 88 di Solo, Muchsin Canny Permadi (19), berharap anaknya tersebut bisa dibawa oleh pihak keluarga untuk di makamkan.
"Harapannya sih bisa dibawa hari ini, namun dari mabes Polri belum ada keputusan kapan jenazah anak saya bisa dibawa," ujar Muslim kepada Tribunnews.com saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkari Tingkat I Raden Said Sukanto atau RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (6/9/2012).
Muslim yang datang seorang diri mengaku hanya untuk melengkapi berkas pengambilan jenazah anak keduanya tersebut yang telah menginap hampir satu minggu di kamar jenazah RS Polri.
"Ini baru hanya urus berkas, belum bisa diambil sampai ada keputusan dari Mabes Polri," ujarnya.
Lebih lanjut saat ditanya dimana Muchsin akan dimakamkan bila Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga, Muslim masih enggan memberi tahu.
"Lihat bagaiamana nanti saja, dibawa saja belum, jadi belum tahu mau dimakamkan dimana," kata dia.
Sebelumnya, Densus 88 Polri menggerebek dua terduga teroris di Solo, Jumat (31/8/2012). Dua terduga teroris bernama Farhan dan Muchsin tewas dalam penggerebekan itu. Namun, seorang personel Polri, Briptu Suherman juga tewas tertembak.
Selain menggerebek keduanya, polisi juga berhasil menangkap hidup seorang terduga teroris Bayu Setiyono alias Bayu Setiawan di Solo. Bayu diketahui baru berusia 16 tahun.
Klik: