Minggu, 5 Oktober 2025

Anggaran Plesiran Pejabat ke G20 dan APEC Rp 21,8 Miliar

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengkritik pemborosan anggaran para pejabat Indonesia dalam sejumlah kegiatan

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Anggaran Plesiran Pejabat ke G20 dan APEC Rp 21,8 Miliar
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Koordinator Advokasi dan Investigasi Fitra, Uchok Sky Khadafi (kiri)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengkritik pemborosan anggaran para pejabat Indonesia dalam sejumlah kegiatan pertemuan G-20 dan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).

Untuk 2012 ini saja, anggaran APBN yang harus dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan G-20 sebesar Rp 6,6 miliar dan APEC sebesar Rp 15,2 miliar.

Demikian disampaikan Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, Selasa (4/9/2012).

Uchok menjelaskan, alokasi anggaran G-20 untuk pertemuan di 2011 sudah mencapai Rp 4,2 miliar dan meningkat menjadi Rp 6,6 miliar pada 2012.

"Ini berarti alokasi anggaran G-20 ini mengalami kenaikan sangat dratis, atau mengalami kenaikan sebesar Rp 2,3 miliar untuk tahun 2012," ujar Uchok.

Bagi FITRA, anggaran sebanyak itu dialokasikan bagi pejabat-pejabat yang hobi plesiran ke luar negeri dan tanpa hasil apapun.

"Sedangkan untuk publik sendiri, alokasi anggaran untuk G-20 ini, sudah pasti tidak ada kaitan apa-pun. Hal ini bisa dilihat dari dampak setiap hasil pertemuan G-20, tidak ada dampaknya apapun, hanya melihat pejabat-pejabat foto bersama, itu saja," imbuhnya.

Sementara itu, peningkatan anggaran juga terjadi pada kegiatan-kegiatan pejabat di forum APEC.

Alokasi anggaran APEC pada 2011 sebesar Rp 13,3 miliar dan meningakat menjadi Rp 15,2 miliar pada 2012. "Ini berarti, ada kenaikan alokasi anggaran sebesar Rp 1,9 miliar hanya untuk berkecimpung untuk urusan APEC saja," tandasnya.

Bagi FITRA, banyaknya anggaran APEC pada 2011 dan 2012 itu hanya akan habis sia-sia lantaran pejabat Indonesia hanya sok-sok ikutan saja, tanpa memikirkan perbaikian infrastuktur usaha perdagangan dalam negeri agar bisa bersaing ke luar negeri.

"Hal ini juga tidak ada hubungan dengan publik, karena, pemerintah tidak memihak dan memayungi usaha perdagangan dalam negeri. Hal ini dibuktikan pemerintah akan menaikan harga jual listrik. Dan ini berarti akan memukul usaha perdagangan dalam negeri. Dan belum apa-apa atau belum bersaing diluar negeri sudah dikalahkan oleh pemerintah sendiri. Memang tragedis usaha dalam negeri," tukasnya.

Sebagaimana diberitakan, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono beserta rombongannya akan melakukan kunjungan ke sejumlah negara mulai Rabu (5/9/2012) besok.

Dan Presiden SBY beserta rombongannya akan menghadiri pertemuan KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Rusia pada 7 September 2012.

Klik:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved