Kebakaran Hutan di Gunung Agung Terus Meluas
Kebakaran hutan Gunung Agung, Karangasem, Bali, sejak Jumat (31/8/2012) pukul 14.00 Wita hingga Sabtu sore (1/9/2012) masih sulit dipadamkan.
TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran hutan Gunung Agung, Karangasem, Bali, sejak Jumat (31/8/2012) pukul 14.00 Wita hingga Sabtu sore (1/9/2012) masih sulit dipadamkan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan,
kebakaran terus meluas. Hutan yang terbakar lokasinya terisolir dan terjal. Areal yang terbakar 160 ha adalah lereng utara dan timur dari Gunung Agung.
"Titik api bergeser ke arah timur sesuai arah angin. Posisinya di bahu gunung dengan lereng yang terjal menyebabkan pemadaman sulit dilakukan."
Sutopo mengatakan, pukul 06.30 Wita BPBD Provinsi Bali beserta TRC Rupusdalops Badung berjumlah 100 orang menuju TKP dengan menggunakan 12 armada.
Selanjutnya dibangun Posko pemantauan di Batudawa Kaja Dusun Kedampal. Pukul 08.00 wita dikirimkan petugas untuk pemadaman sebanyak 86 orang yang terdiri dari BPBD Provinsi Bali, BPBD Karangasem, BPBD Badung.
Termasuk tim dari Tagana, Basarnas, PMI, Polri, Kesbanglinmas Karangasem, Koramil Abang, Kodim Karangasem, Polsek Kubu, Dinas Kehutanan, SAR Karangasem, aparat dari Kec Abang dan Kubu serta masyarakat setempat.
"Pukul 12.30 wita dilakukan koordinasi dengan BNPB untuk meminta bantuan penggunaan helikopter dan hujan buatan. Pukul 13.30 Wita tim berhasil mencapai ketinggian ±3000 dpl dimana terdapat titik api."
"Dilakukan upaya pemadaman dengan membuat parit-parit dan pembatas dengan merabas pohon. Pukul 14.10 wita api kembali membesar sehingga tim terpaksa turun," kata Sutopo.
Pukul 15.00 wita helikopter SAR bersama BPBD Karangasem melakukan pemantauan dari udara.
Total sebanyak 300 personil tim gabungan melakukan pemadaman api. Pemboman air dengan helikopter tidak memungkinkan karena lereng yang terjal dan asap tebal sehingga membahayakan penerbangan.
"Upaya hujan buatan juga kurang mendukung karena tidak tersedia awan potensial, angin kencang, dan daerahnya relatif tidak luas." kata Sutopo.