Jumat, 3 Oktober 2025

Satu Pendaftar STPN Gugur Kesehatan

Salah seorang dari calon mahasiswa itu harus digantikan cadangan, karena gugur saat tes kesehatan.

Editor: Budi Prasetyo

 
Laporan Wartawawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM  NUNUKAN,- Dari 40 calon mahasiswa yang dinyatakan lulus tes tertulis, salah seorang diantaranya gagal mengikuti kuliah gratis Program Studi Diploma I Pengukuran dan Pemetaan Kadastral Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta yang difasilitasi Pemkab Nunukan. Salah seorang dari calon mahasiswa itu harus digantikan cadangan, karena gugur saat tes kesehatan.

Tes kesehatan ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan yang dipantau langsung panitia dari STPN Yogyakarta.

Kepala Bagian Pertanahan Setkab Nunukan M Gozali mengatakan, secara umum 40 calon mahasiswa itu sebenarnya sudah dinyatakan negatif HIV/AIDS dan narkoba.

“Alhamdulillah anak-anak kita terbebas dari itu. Kemudian tes kesehatan yang lain juga. Tapi ada satu yang dianggap dan direkomendasikan dari sisi medis belum bisa prima. Sehingga hasil komunikasi kita dengan yang bersangkutan bahwa kondisinya memang tidak fit, lalu mundur dan digantikan cadangan. Kalau dia mengikuti, nanti dikhawatirkan dia drop. Yang cadangan untuk proses pemeriksan kesehatan baru hari ini,” ujarnya, Kamis (30/8/2012).

Sebelumnya, usai dinyatakan lulus tes tertulis, ke-40 calon mahasiswa itu mengikuti perkemahan masa orientasi dan bina kelompok yang dilaksanakan 28-29 Agustus, di Mako Brimob,  Jalan Ujang Dewa, Kecamatan Nunukan Selatan.

Untuk persiapan keberangkatan para calon mahasiswa ini, tadi pagi ke-39 calon mahasiswa ditambah seorang cadangan yang mengisi posisi satu kursi lowong dikumpulkan kembali di Kantor Bupati Nunukan. Gozali mengatakan, mereka dikumpulkan dalam rangka persiapan keberangkatan ke Yogyakarta.

“Jadi apa-apa yang perlu disiapkan karena ini terkait dengan masalah kelompok. Di mana mereka ini orang tidak mampu sehingga perlu diberikan pemahaman terkait pelaksanaan perjalanan maupun bagaimana nanti mereka di kampus? Karena mereka ini utusan dari daerah sehinga betul-betul kita berikan pemahaman, sehingga nanti jangan sampai membawa nama daerah yang buruk,” ujarnya.

Rencananya keberangkatan calon mahasiswa ini akan dilepas langsung Bupati Nunukan Basri serta disaksikan orang tua masing-masing. Pelepasan dilakukan 8 September mendatang.
Program kerjasama dengan Pemkab Nunukan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan juru ukur yang akan bekerja di Kabupaten Nunukan. Mereka dipekerjakan untuk penataan batas-batas wilayah perbatasan antara desa,kecamatan maupun batas kabupaten. Rencananya disetiap kecamatan akan ditempatkan dua orang juru ukur lulusan program dimaksud.

Program dimaksud diperuntukkan bagi anak-anak tidak mampu yang berpotensial. Selama menempuh pendidikan, seluruh pembiayaan perkuliahan berasal dari pemerintah daerah melalui bantuan dana pendidikan kesejahteraan rakyat.

Proggram ini merupakan tindaklanjut dari kerjasama bidang pertanahan yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Nunukan yang diwakili Wakil Bupati Nunukan Hj Asmah Gani dengan pihak STPN Yogyakarta.

Pemkab Nunukan sudah memiliki proyeksi, pada tahun depan setiap kecamatan minimal akan ditempatkan dua orang yang secara teknis menguasai pemetaan dan pengukur.

Baca   juga :

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved