Sabtu, 4 Oktober 2025

Penembakan Solo

Jenazah Aipda Widata Diotopsi di RSUD Dr Moewardi

Anak bungsu korban, Hani Tri Prajaguta, mengaku sempat bertemu sang ayah, sekitar 30 menit sebelum aksi penembakan.

zoom-inlihat foto Jenazah Aipda Widata Diotopsi di RSUD Dr Moewardi
NET
ILUSTRASI

Laporan Reporter Tribun Jogja, Junianto Setyadi

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Jenazah almarhum Aipda Widata, polisi korban penembakan, diotopsi di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikilegal RSUD dr Moewardi Solo, Jateng, Kamis (30/8/2012) malam.

Istri korban bersama dua dari tiga anaknya tampak menunggu di luar ruangan. Belum diperoleh konfirmasi resmi tentang luka yang diderita Widata, yang menyebabkan dia meninggal setelah ditembak orang yang belum diketahui identitasnya.

Namun, sumber Tribun menyebutkan, peluru mengenai bagian dada dan perut Widata, anggota Polsekta Serengan yang juga warga Perumahan Ngringo Indah, Palur, Karanganyar.

Anak bungsu korban, Hani Tri Prajaguta, mengaku sempat bertemu sang ayah, sekitar 30 menit sebelum aksi penembakan.

"Tadi saya main ke Singosaren Plasa, ketemu bapak meskipun tidak mengobrol," ujarnya.

Hani menambahkan, sekitar pukul 20.30 WIB, ia melihat ayahnya keluar dari pos polisi Singosaren. Beberapa saat kemudian ia meninggalkan Singosaren.

"Setelah itu saya dikabari kalau bapak meninggal," imbuhnya.

Sementara, Ny Widata menjelaskan, suaminya mendapat jatah tugas piket malam, dan belum lama meninggalkan rumah di Perumahan Ngringo Indah, Palur, Karanganyar.

"Tadi berangkat sekitar jam delapan malam," ungkap Ny Widata sambil menangis. (*)

BACA JUGA

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved