PNS Malas, Bupati Dituding tak Tegas
Ketua LSM Pancasila Jiwaku Mansyur Rincing menuding, Bupati Nunukan tidak tegas
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN,- Masih banyaknya pegawai malas disertai kinerja pegawai yang tidak meningkat, pasca kenaikan Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) disebabkan karena Bupati Nunukan Basri tidak tegas.
Pembenahan birokrasi seperti yang didengung-dengungkan Bupati diawal kepemimpinannya hingga kini tak juga terwujud setelah lebih setahun memimpin. Bupati tak lebih hanya mampu memaksa para pegawai mengenakan seragam linmas dan waskat serta papan nama. Selebihnya, kinerja maupun kedisplinan pegawai tak juga menunjukkan kemajuan.
Ketua LSM Pancasila Jiwaku Mansyur Rincing menuding, Bupati Nunukan tidak tegas terhadap bawahannya sehingga mereka seringkali mengabaikan perintah atasan. Para pegawai di Nunukan masih berani tidak disiplin bahkan tidak menjalankan perintah Bupati.
“Saya menilai (Bupati) sangat, sangat, belum tegas. Oknum SKPD baik didepan Bupati tetapi dibelakang bermain. Ini sangat tidak bagus. Kalau bicara tegas, saya yakin Bupati tidak tegas sekali,” ujarnya.
Ketidakdisplinan para pegawai ini sebenarnya tidak lepas pula dari contoh buruh yang diberikan para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Tak sedikit kepala SKPD yang masih jarang masuk kantor.
“Ini memberikan contoh yang tidak baik kepada bawahannya,” ujarnya.
Bupati harusnya berani bertindak tegas terhadap pegawai yang tidak disiplin. Bupati yang dipilih rakyat tidak perlu ragu bertindak tegas, karena rakyat selalu berada dibelakangnya.
“Persoalan ada kepala SKPD mencla-mencle, Bupati harus menegur. Kalau mereka sudah ditertibkan tetapi dia tidak terima, harus dimutasi. Sebenarnya banyak tantangan yang dihadapi SKPD ini . Persoalan ini, ketika dia melawan atasnnya itu sudah keliru,” ujarnya.
Mansyur mengingatkan Bupati agar menyadari jika SKPD merupakan ujung tombak Bupati untuk menyukseskan program-programnya. Semua pegawai di SKPD mulai dari kepala dinas hingga staf punya tanggungjawab besar terhadap keberhasilan Bupati melaksanakan janji-janji kampanyenya.
“Kalau perlu setiap Senin di-breafing dan diberikan ancaman sesuai dengan aturan yang berlaku. Karena (sanksi) itu kan sudah diatur semuanya,” ujarnya.
Bupati juga harus menyadari, kegagalan SKPD melaksanakan program Bupati justru berdampak pada penilaian masyarakat yang menganggap Bupati telah gagal.
“Kalau ada kesalahan yang dilakukan oknum SKPD, Bupati yang dituduh. Padahal SKPD perpanjangan tangan Bupati dan Wakil Bupati. Bupati dan Wakil Bupati hanya menilai kinerja. Maka dari itu segeralah merombak kabinet,” ujarnya.
Bac Juga :
- Permintaan APKASINDO Tak Digubris Pengusaha Sawit 9 menit lalu
- Sri Ditodong Senjata Rp 35 Juta Melayang 12 menit lalu
- Permintaan APKASINDO Tak Digubris Pengusaha Sawit 29 menit lalu
- Dinas Kehutanan Kaltim Surati Tiga Pengusaha Sawit 39 me