Jumatan di Bekas Gereja di Australia
Masjid yang dulunya sebuah gereja umat Kristiani ini luasnya lumayan, bisa menampung kurang lebih 500 jamaah.
M RIJAL ABDUL GANI,
mahasiswa asal Aceh di Australia, melaporkan dari Sydney
ALHAMDULILLAH, saya yang baru dua bulan menginjakkan kaki di Negeri Kanguru, Jumat lalu berkesempatan menunaikan shalat Jumat di Masjid Alhijrah. Sebelum disulap jadi masjid, bangunan ini awalnya bekas gereja yang terletak di sebuah perkampungan kawasan Sydney, ibu kota Australia.
Dari pondokan saya, kurang lebih 20 menit perjalanan naik mobil ke Masjid Alhijrah. Saya tinggal di Lakemba City of Counterburry. Kawasan ini lebih dikenal dengan julukan "Kampung Arab" Australia, karena yang bermukim di kawasan ini umumnya orang Timur Tengah.
Saya ke masjid ini menumpang mobil pribadi salah seorang tokoh masyarakat Aceh yang telah tinggal lebih dari dua dasawarsa di Sydney, yaitu Tgk Yusri. Masyarakat Aceh di Sydney menyapanya dengan panggilan akrab, Apacut Yus.
Masjid yang dulunya sebuah gereja umat Kristiani ini luasnya lumayan, bisa menampung kurang lebih 500 jamaah. Letaknya pun sangat strategis. Mudah dicapai naik transportasi umum berupa bus maupun kereta api, apalagi taksi.
Masjid ini diberi nama Alhijrah, karena identik dengan pihak yang membelinya ketika berstatus bekas gereja. Yang membeli bangunan ini dari tangan pertama adalah para penghijrah dari Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Indonesia di Sydney.
Di samping untuk tempat shalat berjamaah, Masjid Alhijriah juga dijadikan sentral dakwah dan pendidikan islami untuk kawasan Tempe, Sydney khususnya dan Australia umumnya.
Dalam Jumatan itu, khatib yang mengisi khutbah Jumatnya adalah seorang ustaz yang diundang khusus dari Indonesia. Memang sering dalam setiap bulan Ramadhan, panitia Masjid Alhijriah mengundang ustaz atau penceramah dari Indonesia untuk khatib Jumat sekaligus menjadi imam Tarawih, di samping untuk mengisi tausiah-tausiah pendek selama bulan suci Ramadhan.
Saya sangat berbahagia akhirnya dapat menikmati kembali khutbah
Jumat dalam bahasa Indonesia yang dipadu dengan bahasa Inggris di masjid yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia di Negeri Kanguru ini.(*)
Citizen reporter ini dimuat Serambinews.com (TRIBUNnews.com Network). Bila Anda punya cerita dan foto yang menarik, silakan kirim ke [email protected].