Lebaran 2012
Cecep: Hilal Jinak Kurangi Potensi Debat di Sidang Isbat
Posisi hilal yang berada 6 derajat dari matahari akan membuat penentuan datangnya bulan Syawal lebih mudah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, NURMULIA REKSO PURNOMO
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Hisab Rukyah kementerian Agama, Cecep Nurwendaya, mempresiksi tahun ini posisi hilal berada 6 derajat dari matahari.
Sudut yang besar itu menurutnya akan membuat penentuan datangnya bulan Syawal lebih mudah.
Ditemui di kantor Kementerian Agama, Jalan MH.Thmarin, Jakarta Pusat, (18/08/2012), ia juga menuturkan hal tersebut akan mengurangi potensi terjadinya perdebatan antara organisasi Islam seperti yang terjadi pada sidang Isbat tahun lalu.
"Mudah-mudahan karena derajatnya tinggi datangnya bulan Syawal mudah dikenali, dan umat Islam dapat melaksanakan ibadah Idul Fitri bersamaan," katanya.
Ia juga menuturkan penghitungan atau hisab yang telah dilakukan sejumlah organisasi Islam sejak jauh-jauh hari sebagian besar menunjukan hasil yang sama, yakni Idul Fitri jatuh pada 18 Agustus.
"Kita tinggal menunggu hilalnya saja, yang mudah-mudahan sama," tambahnya.
Tahun lalu sempat terjadi perdebatan di sidang Isbat antara sejumlah organisasi Islam mengenai penentuan datangnya bulan Syawal, menurut Cecep hal itu antara lain dikarenakan sudut hilal yang rendah, yakni sekitar 2 drajat membuat banyak orang bertentangan pendapat.
Tak hanya itu, sejumlah organisasi Islam pun memutuskan untuk merayakan Idul Fitir lebih cepat dari yang ditentukan pemerintah. Namun Cecep meyakini hal itu kemungkinan besar tidak akan terulang tahun ini.
"Sekarang ini disebutnya hilal jinak karena gampang dikenali," katanya.