Pidato SBY 16 Agustus
SBY Sebut Ada Jajaran Birokrasi Hambat Pembangunan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui meski tata kelola birokrasi digalakkan, masih saja ada pelakunya tak maksimal.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pidato kenegaraannya di Hari Ulang Tahun ke-67 RI bersama DPR dan DPD di DPR RI, Jakarta, Kamis (15/8/2012), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui meski tata kelola birokrasi digalakkan, masih saja ada pelakunya tak maksimal.
"Masih dijumpai jajaran birokrasi yang belum responsif, cenderung lalai, dan bahkan menghambat jalannya pembangunan. Tabiat dan perilaku seperti ini harus kita ubah dan akhiri," ujar SBY. Isu reformasi birokrasi satu dari enam persoalan aktual bangsa Indonesia.
Menurut SBY, reformasi birokrasi dan good governance menjadi sangat penting, mengingat untuk mengelola negara yang besar dan luas ini memerlukan kesungguhan dan keseriusan dari segenap aparatur pemerintahan dari pusat sampai ke daerah.
Semua pihak berbagi peran dan tanggung jawab. Apa yang kita putuskan di Jakarta, kata SBY, keberhasilannya ditentukan pula pemerintahan daerah mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan, hingga desa dan kelurahan.
Diakuinya, mereka adalah ujung tombak pelayanan masyarakat di seluruh pelosok tanah air. Mereka yang melayani pagi dan sore, siang dan malam. Pantas mereka disebut pahlawan pembangunan yang mengabdi tanpa pamrih. SBY bangga dengan mereka.
Untuk menyukseskan itu, SBY mengaku telah mewajibkan seluruh jajaran birokasi dapat lebih meningkatkan peran dan fungsinya secara optimal dan maksimal. Pelayanan publik harus menjadi salah satu bagian mendasar dalam reformasi birokrasi.
"Percepatan reformasi birokrasi tidak dapat ditawar-tawar . Percepatan reformasi birokrasi sangat penting, agar tercipta jajaran aparatur negara yang handal, profesional, dan bersih, berdasarkan kaidah-kaidah good governance and clean government," terangnya.