Inflow BI di Kalbar Menurun 46 Persen di Triwulan II
Bank Indonesia (BI) Kalbar merilis perkembangan sistem pembayaran tunai triwulan
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Bank Indonesia (BI) Kalbar merilis perkembangan sistem pembayaran tunai triwulan II-2012, jumlah inflow mencapai Rp 651 miliar, menurun 46,05 persen (qtq) dibandingkan triwulan I-2012, tapi meningkat 40,26 persen (yoy). Sedangkan jumlah outflow mencapai Rp 1,33 triliun, meningkat sebesar 57,29 persen (qtq) dan 6,06 persen (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Hilman Tisnawan, memaparkan, secara umum pada triwulan II-2012, terjadi outflow Rp 676 miliar setelah triwulan I-2012 mengalami inflow Rp 363 miliar, serta secara tahunan net outflow turun 14,11 persen (yoy).
Kendati jumlah inflow menurun hampir 50 persen pada triwulan II-2012 dibandingkan triwulan I-2012, atau dapat diartikan uang kartal yang masuk kembali ke kas BI pada triwulan II-2012 jumlahnya berkurang dibandingkan triwulan I 2012. Menurut Hilman, penyebabnya mungkin saja uang kartal tersebut ditahan di masyarakat atau dibelanjakan di luar Kalbar.
"Apabila net outflow tersebut disertai dengan meningkatnya kegiatan transaksi tunai karena bertambahnya kegiatan ekonomi di masyarakat, hal itu menunjukkan kegiatan ekonomi masyarakat meningkat. Jadi tentu saja merupakan indikator yang baik bagi daerah tersebut," katanya kepada Tribun, Rabu ( 15/8/2012).
Dengan begitu, net outflow Rp 676 miliar tersebut, bisa dibaca ada tambahan kegiatan ekonomi masyarakat dengan tambahan transaksi tunai sebesar net outflow. Meningkatnya penggunaan uang tunai apabila disertai dengan peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat tentu saja akan berdampak baik untuk pertumbuhan ekonomi.
Dalam kenyataannya meskipun net outflow uang kartalnya meningkat, pada periode yang sama jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh perbankan juga meningkat. Ini artinya kegiatan ekonomi masyarakat di Kalbar meningkat.
Oleh karena itu, perkembangan triwulan III-2012 mendatang diperkirakan penggunaan uang tunai masyarakt di Kalbar akan meningkat. Jadi bisa saja net outflownya semakin besar. "Hal ini seiring dengan adanya beberapa agenda kegiatan yang cukup besar antara lain Pilkada di Kalbar dan Singkawang, yang dipastikan akan meningkatkan penggunaan uang tunai untuk belanja kampanye," ujarnya.
Sementara itu perkembangan sistem pembayaran tunai bulan Ramadan hingga Rabu, (15/8) jumlah inflow mencapai Rp 120 miliar, sedangkan outflow telah mencapai Rp 1,1 triliun. Dengan demikian, Hilman memperkirakan inflow Ramadan 1433 H akan meningkat sebesar 2 persen dibandingkan Ramadan tahun lalu. Sedangkan jumlah outflow Ramadan 1433 H diperkirakan meningkat sebesar 10 persen dibandingkan Ramadan tahun lalu.