Bangkok Pasar Baru Mandala Kembangkan Bisnis Penerbangan
Maskapai Mandala Airlines berbenah. Di bawah kendali manajemen baru Sandiaga Uno dan masuk dalam unit bisnis Saratoga Grup

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Maskapai Mandala Airlines berbenah. Di bawah kendali manajemen baru Sandiaga Uno dan masuk dalam unit bisnis Saratoga Grup, maskapai itu kini tengah 'ngebut' memiliki rute penerbangan yang dulu sempat dikuasai penerbangan itu.
Penerbangan perdana ke Bangkok, Jumat (10/8/2012) jadi gambaran strategi yang dilakukan pihak manajemen. Direktur Mandala Air, Davin Wirawan mengungkapkan alasan khusus dipilihnya Bangkok sebagai rute regional setelah tiga rute sebelumnya (Jakarta-Medan, Medan-Jakarta, Jakarta-Kuala Lumpur), karena melihat tautan potensi dari kedua kota tersebut. Rute ini disiratkan sebagai jalur 'basah'.
"Kenapa Bangkok? Kenapa tidak? Segalanya menarik di sini mulai dari manusianya, tempat wisata, hingga kebudayaan. Keduanya (Jakarta-Bangkok) memiliki potensi pasar yang terus tumbuh," ujar Davin dalam sambutannya di perayaan 'inaugural flight' Mandala Airlines, di Hotel Sukosol, Bangkok, Jumat(10/8/2012).
Secara khusus, ia menjabarkan bandara di kedua negara mencatatkan pertumbuhan secara signifikan. Soekarno Hatta mencatatkan jumlah pertumbuhan penumpang hingga 19,2 persen sedang Suvarnabhumi hingga 12 persen pada tahun lalu.
Alasan yang sama pernah juga ia siratkan saat Mandala membuka tiga jalur sebelumnya. Efektifitas penerbangan juga diterapkan lewat pengaturan frekuensi terbang empat jalur penerbangan meski saat ini Mandala baru bermodalkan tiga pesawat baru dari jenis Airbus A320.
Gandengan Maskapai Tiger Airways, membuat Mandala Airlines lebih 'pede'. Komisaris maskapai, Yusman Safei Djamal mengungkapkan, reputasi Mandala yang pernah mencatatkan diri sebagai maskapai berstandar keamanan tinggi akan kian terjamin lewat pengelolan teknis aviasi yang dilakukan Tiger Airways.
"Penerbangan kami akan jauh lebih aman," kata Yusman saat menjelaskan soal diferensiasi Mandala.
Pun, Yusman menepis anggapan Mandala Airlines akan 'menggadaikan' layanan premium (premium service) dalam tiap penerbangan mengingat Tiger Airways merupakan perusahaan yang menerapkan low cost carrier.
"Kami akan tetap mengutamakan layanan prima. Toh, aturan penerbangan di beberapa negara, Singapura misalnya, menerapkan aturan yang masuk dalam layanan tinggi. Itu akan kami ikuti," papar Yusman.
Presdir Mandala, Diono Nurjahidin, menjelaskan soal ongkos penerbangan pihaknya akan tetap mengikuti kebutuhan pasar. Artinya, kata Diono, harga yang ditetapkan Mandala akan tetap bersaing dengan maspakai penerbangan lain.