Senior Pukuli Adik Kelas hingga Masuk Rumah Sakit
Kekerasan di balik seragam sekolah masih terjadi. Bangun Gagah Prakoso (14), salah satu siswa kelas X Gunung Kidul
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Kekerasan di balik seragam sekolah masih terjadi. Bangun Gagah Prakoso (14), salah satu siswa kelas X jurusan Teknik Kapal Penangkap Ikan (TKPI) SMKN 1 Tanjungsari, Playen Gunungkidul, Yogyakarta diduga menjadi korban penganiayaan seniornya.
Hingga Jumat (3/8/2012) korban masih tergolek lemas dan dirawat secara intensif di ruang anggrek RSUD Wonosari. Bangun masih terlihat tergolek lemas di Bangsal Anggrek no 12 dengan ditunggui seorang perempuan.
Tribun Jogja hanya bisa melihat keadaan tersebut dari luar ruangan yang disekat dengan kaca. Perempuan itu juga enggan memberikan keterangan ketika dimintai keterangan wartawan.
Dari penuturannya, ia mengaku tidak ingin diwawancarai. Sementara korban (Bangun) justru menangis sambil menutup mukanya dengan telapak tangannya saat wartawan medatangi ruangannya.
Kejadian yang memprihatinkan tersebut terjadi pada Kamis, (2/8/2012) siang sekitar pukul 12.00.
Dari Informasi yang dihimpun Tribun Jogja, kejadian tersebut terjadi pada saat korban melakukan apel di sekolahnya. Bangun diduga dianiaya oleh lebih dari satu orang seniornya, sehingga pihak keluarga langsung melaporkan kasus tersebut pada pihak Kepolisian Sektor Playen.
Kapolsek Playen, AKP Luthfi menjelaskan, dari laporan yang diterima pihaknya korban kala itu berada di komplek sekolah yang terletak di Logandeng, Playen ini.
Pada saat itu, ada rencana perkelahian antar siswa yang melibatkan korban dengan Angga (14) yang juga merupakan siswa kelas X. Rencana perkelahian tersebut didengar oleh siswa senior. “Kemudian ada pemanggilan terhadap kedua anak tersebut oleh senior mereka,” jelasnya.
Luthfi menambahkan berdasarkan pemeriksaan beberapa saksi, kedua anak yang dipanggil tersebut kemudian diminta berdiri berjajar. Selain berdiri berjajar, mereka juga diminta untuk memejamkan mata.
“Saat mata terpejam, maka penganiayaan tersebut kemudian terjadi dan dilakukan oleh seniornya,” Ulas Luthfi.
Luthfi menambahkan bahwa kedua siswa itu sama-sama mendapat pukulan bagian perut. Korban yang mendapatkan pukulan di bagian perut sempat ambruk jatuh tersungkur, lalu semua siswa yang sempat memukul langsung membubarkan diri.
Mendapati perlakuan tersebut, korban langsung menceritakan pada pihak keluarga. Hingga pihak keluarga korban melaporkan kejadian tersebut Kamis (2/8/2012).