BI Siantar Siapkan 1,2 T Uang Pecahan Sambut Lebaran
Menyambut hari raya idul fitri 2012, Bank Indonesia Kantor Cabang Wilayah Pematangsiantar

Laporan Wartawan Tribun Medan, Adol Frian Rumaijuk
TRIBUNNEWS.COM, PEMATANGSIANTAR - Menyambut hari raya idul fitri 2012, Bank Indonesia Kantor Cabang Wilayah Pematangsiantar, Sumatera Utara, menyediakan Rp 1,2 triliun uang pecahan. Penukaran uang pecah telah dimulai satu minggu terakhir. Khusus untuk pecahan Rp 1000 akan dilayani mulai tanggal 13-16 Agustus mendatang.
Seperti dituturkan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wailayah Pematangsiantar, Agus Budiyono ditemui dikantornya, Kamis (2/8/2012) penukaran uang yang dilayaninya hari-hari biasa berkisar 100-200 orang penukar. Namun, memasuki bulan ramadhan mengalami peningkatan signifikan bahkan mencapai 400 transaksi penukaran.
Waktu yang diberikan untuk jadwal penukaran uang di Bank Indonesia Kantor Cabang Pematangsiantar Jl H Adam Malik setiap Senin-Kamis mulai dari pukul 08.30wib-11.30 wib. “Warga juga bisa menukarkan uang kepada bank yang ada di Pematangsiantar dan seluruh wilayah kerja kita. Uang pecah telah disalurkan,” ujar Agus yang didampingi oleh James Wilson L Tobing dan M Al Haris.
Disampaikan Agus, bahwa setiap harinya BI mempersiapkan uang pecah sebanyak Rp 600 juta, namun mulai seminggu menjelang Ramadan akan ditambah menjadi Rp 2 miliar di setiap kabupaten/kota. “Saya pikir jumlah uang pecahan tersebut akan cukup menutupi seluruh wilayah kerja kita di delapan kabupaten kota,” ujarnya.
Juga dijelaskan bahwa BI Kantor Perwakilan Cabang Pematangsiantar menempatkan kas titipan di Rantau Parapat, Bank Mandiri. Melalui Bank di daerah, diharapkan penyebaran uang pecahan akan bisa terlayani. Dimana, pihaknya telah melayani beberapa kantor cabang dari masing-masing bank yang ada diwilayah kerjanya dalam penukaran uang.
Untuk saat ini, penukaran uang pecah untuk pecahan Rp 2 ribu dibatasi hanya satu juta untuk setiap orang. Dan untuk saat ini, pecahan Rp 2 ribu tersedia Rp 300 juta. Sementara untuk pecahan Rp 5 ribu dengan masing-masing penukar diberikan tiga juta untuk masing-masing penukar dengan persediaan pecahan Rp 900 juta.
Sementara untuk pecahan Rp 10 ribu disediakan dengan jumlah Rp 1 miliar dengan jumlah penukaran yang tidak dibatasi. “Kalau untuk bulan ramadhan seperti ini, jarang dibutuhkan pecahan Rp 50 ribu, karena kebanyakan yang ditukarkan juga pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu menjadi ukuran yang lebih kecil,” ujar Agus.
Dan dimungkinkan, jika mendekati hari H lebaran, maka penukaran jumlah uang akan dibatasi. Dikatakan, bahwa saat ini BI tidak mengeluarkan pecahan uang yang baru. Sehingga warga tidak perlu ragu dengan pecahan uang yang masih beredar di masyarakat.
Juga dijelaskannya, saat ini BI tetap melayani penukaran uang rusak yang tidak layak edar. Namun selama masa sibuk penukaran uang hanya disarankan agar datang menukar uang rusak pada setiap hari Kamis.
Juga dikatakannya, dari delapan daerah wilayah kerjanya, sudah dijangkau oleh bank unit beberapa bank. Seperti Negeri Lama di Rantau Parapat, yang sebelumnya dilakukan kegiatan kas keliling rutin, kini tidak lagi.
“Uang palsu di wilayah kita minim, tidak sampai puluhan lembar sepanjang tahun 2012,” ujarnya. Diimbau kepada masyarakat agar lebih antisifatif dalam menerima uang, terutama di malam hari. Jika mencurigai adanya uang palsu, tindakan paling mendasar adalah melakukan 3D (Dilihat, diraba, dan Diterawang).