Kasus Simulator SIM
Kenapa KPK Lebih Cepat dari Polisi?
Mabes Polri dan KPK sama-sama menangani kasus dugaan korupsi pengadaan Simulator SIM di Korps Lalu Lintas Polri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mabes Polri dan KPK sama-sama menangani kasus dugaan korupsi pengadaan Simulator SIM di Korps Lalu Lintas Polri. Namun, baik Polri maupun KPK tidak pernah saling berkomunikasi terkait penanganan kasus tersebut.
Alhasil, saat KPK melakukan penggeledahan Mabes Polri tampak panik dan sempat menghalang-halangi upaya KPK untuk menggeledah gedung Korps Lalu Lintas Polri, Senin (1/8/2012).
Bahkan, Kabareskrim Polri Komjen Pol Sutarman langsung turun tangan melihat proses penggeledahan tersebut. Lalu apa yang menyebabkan Kepolisian dan KPK memiliki hasil penyelidikan yang berbeda? Ini jawaban Polri.
"Hasil penyidikan berbeda-beda, punya cara sendiri-sendiri. Penangan penyidkan beda, di sana berbeda karena orang-orang yang diperiksa berbeda," ungkap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anang Iskandar kepada wartawan, Selasa (1/8/2012).
Bahkan, meskipun kepolisian sudah sejak lama menangani kasus yang melibatkan petinggi kepolisian tersebut, tetapi belum pernah ada pemanggilan terhadap DS.
"Polisi sudah memeriksa 33 saksi, sudah melakukan penyelidikan cukup lama, tapi belum ditentukan tersangka," ungkap Anang.
Lalu, bagaimana ke depan penanganan kasus tersebut, apakah akan menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke KPK atau justru sebaliknya meminta kasus tersebut ditangani Polri.
"Kami mengani lebih dulu, kalau diserahkan polisi, ya tidak masalah," ujarnya.
Hingga pagi ini, tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih berda di Gedung Korps Lalu Lintas Polri, Jalan MT Haryono, Jakarta Pusat untuk mengumpulkan sejumlah barang bukti untuk penyelidikan dugaan korupsi simulator SIM.
Puluhan penyidik KPK masih berada di Gedung Korps Lalu Lintas Polri dan sudah mengumpulkan sekitar dua puluh dus berisi dokumen-dokumen terkait kasus yang melilit petinggi di kepolisian tersebut.
Sebelumnya, sejak Senin (30/7/2012) KPK melakukan penggeledahan di markas Korlantas Polri terkait perkara simulator SIM.
Tidak tanggung-tanggung, guna mendalami kasus yang melibatkan petinggi Polri berinisial DS ini, tiga pimpinan KPK ikut mengawal sejumlah anak buahnya dalam melakukan penggeledahan.