Sepekan 10 Kasus Curanmor Terjadi di Samarinda
Wilayah rawan curanmor di Samarinda terdapat di Samarinda Utara, Samarinda Ilir sebanyak tiga kasus.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Ahmad Bayasut
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Samarinda menempati peringkat pertama untuk kasus pencurian sepada motor alias curanmor. Ibu kota Kaltim tersebut mencatat 10 kasus curanmor dalam periode 16-22 Juli lalu. Dari hasil laporan curanmor terjadi pada malam hari sebanyak tujuh kasus dan sisanya siang hari.
Wilayah rawan curanmor di Samarinda terdapat di Samarinda Utara, Samarinda Ilir sebanyak tiga kasus. Tercatat pula dua kasus di Palaran, Samarinda Ulu dan Sei Kunjang yang terhitung satu kasus. Sisanya tidak ada laporan mengenai curanmor.
Setelah Samarinda terdapat Kutai Kartanegara dengan enam kasus curanmor. Wilayah yang diincar pelaku di Tenggarong sebanyak empat kali kemudian Loa Kulu dan Loa Janan satu kasus.
Posisi ketiga ditempati Kota Balikpapan yang mencatat terjadi kasus curanmor lima kali dalam sepekan. Dimana lokasi incaran pelaku adalah Balikpapan Selatan sebanyak empat kasus dan Balikpapan Utara satu kasus.
"Laporan pencurian ini dalam kurun waktu sepekan mencapai 22 kasus yang mana lokasinya adalah perkotaan padat penduduk, kemudian mereka beraksi pada malam hari," ujar Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Antonius Wisu Sutirta, Senin (30/7/2012) kepada Tribun Kaltim (Tribun Network).
Dari hasil laporan seringnya terjadi curanmor ini tidak terlepas dari pemilik motor yang meremehkan keamanan lingkungannya. Sebab biasanya korban memang sudah mengunci ganda kendaraan namun diparkir di tempat terbuka atau depan rumah tanpa pagar.
"Aksi pelaku di malam hari karena longgarnya pengawasan dari korban yang sedang istirahat atau memang tidak ada pengawasan di lingkungan masing-masing," katanya.
Pihaknya sudah meningkatkan patroli di wilayah rawan curanmor. Namun tetap saja dukungan sistem keamanan lingkungan dari masing-masing wilayah tetap saja dibutuhkan.
Baca Juga: