Investasi RI Didominasi Investor Asing
Investasi di Indonesia yang lebih didominasi oleh investor asing, ketimbang investor dalam negeri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyoroti masalah investasi di Indonesia yang lebih didominasi oleh investor asing, ketimbang investor dalam negeri. Menurut BKPM, salah satu penyebabnya adalah kesulitan investor dalam negeri memperoleh pendanaan dari perbankan nasional.
Kepala BKPM Chatib Basri mengatakan, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama ini lebih minim dibandingkan Penanaman Modal Asing (PMA), padahal secara potensi dan peluang, investasi oleh para investor dari dalam negeri tidak kalah dengan yang investasi asing. Investor lokal lebih justru lebih mengenal medan dan permasalahan di dalam negeri.
"Tapi ya karena isu financing tadi, yang membuat kenapa asing itu realisasinya lebih banyak. Mereka lebih mudah akses financing-nya ketimbang kita," kata Chatib akhir pekan kemarin.
Maka saat ini BKPM tengah berusaha berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI). BKPM ingin BI menerbitkan beberapa kebijakan yang bisa membantu investor dalam negeri untuk memperlancar investasinya. Salah satunya, dengan mendorong bank memperbesar ekspansi kredit.
"Minggu lalu kita seharusnya kami rapat gabungan dengan mereka, tapi karena kebetulan ada acara lain rencana tersebut berubah lagi," kata Chatib. Ia tidak menyebutkan kapan rapat gabungan tersebut akan dilanjutkan lagi, tapi berkata akan terus berupaya mendorong akses kemudahan pembiayaan bagi investor dalam negeri.
PMDN tak pernah menang
Hampir dalam setiap pengumuman realisasi investasi, nilai investasi PMA mendominasi. Selisihnya dengan investasi PMDN bahkan selalu melebihi 100%.
Untuk realisasi investasi pada triwulan II 2012 ini misalnya, Rp 56,1 triliun dari total realisasi investasi berasal dari investasi asing. Sedangkan PMDN hanya mencapai Rp 20,8 triliun.
Sedangkan pada triwulan I 2012 ini, investasi PMA mencapai Rp 51,5 triliun, PMDN Rp 19,7 triliun.
Kondisi yang sama juga terjadi tahun lalu. Total nilai realisasi PMA di 2011 mencapai Rp 175,3 triliun, sementara PMDN baru Rp 76 triliun.
Masalah kami lahan dan infrastruktur
Djimanto, salah satu Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), mengatakan masalah PMDN tak hanya akses pendanaan, tapi juga kendala lahan dan infrastruktur.
"Kalau masalah pendanaan kan itu tergantung prospek investasinya dan itu tidak terlalu besar, tapi kalau masalah lahan itu susah dan sering kami hadapi," tuturnya.
Ia berharap, pemerintah segera memperbaiki proses penegakan hukum terkait masalah pengadaan lahan tersebut. Agar nantinya, investor dalam negeri kembali antusias mananamkan duitnya di dalam negeri. (*)
BACA JUGA: