Sengketa Lahan Cinta Manis
Insiden Cinta Manis Dipicu Persepsi Pembangunan yang Salah
Guru Besar Penuh Ilmu Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI Jimly Asshiddiqie menilai, persepsi pembangunan yang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Penuh Ilmu Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI Jimly Asshiddiqie menilai, persepsi pembangunan yang salah menimbulkan aksi tembak personel Brimob Polda Sumsel, yang mengamankan aset lahan sengketa PTPN VII, terhadap warga.
Jumat kemarin, aparat Brimob Polda Sumsel melesakkan tembakan lantaran dilempari batu oleh warga.
Tindakan warga kemudian dibalas dengan berondongan peluru sehingga menimbulkan satu korban tewas dan beberapa lainnya korban luka.
"Selama ini, pembangunan dilihat dari sisi ekonomi saja. Harusnya yang dibangun itu manusianya. Kalau perkebunan yang dibangun bukannya perkebunan tapi tukang kebunnya. Kejadian kemarin imbas dari kesalahan paradigma," ujar Jimly di Jakarta, Sabtu (27/7/2012).
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, ke depan pembangunan bukan semata pada persoalan fisiknya saja.
Membangun pertanian, bukan pada aspek pertaniannya, tapi harus membangun petaninya. Begitu juga peternakan. Yang dibangun tukang ternaknya.
Karena paradigma pembangunan yang salah, maka segala cara ditempuh untuk mereguk ekonomi tanpa memedulikan sisi manusianya.
Tak heran jika setiap ada kasus sengketa lahan, manusia dalam hal ini warga selalu dijadikan korban perusahaan.
"Manusia sekarang dikorbankan untuk investasi. Manusia dibiarkan mati begitu saja, ini jelas ngawur. Dalam hal ini harus diselesaikan kasusnya. Aparat yang salah harus ditindak. Kalau aparat mau perang, berani enggak polisi mempersenjatai rakyat," tandasnya.
KLIK JUGA: