Sabtu, 4 Oktober 2025

Modus Kejahatan 'Petrus' Temuan Komnas HAM

Tim Penyelidikan Proyustisia Komnas HAM menemukan beragam jenis kejahatan yang dilakukan penembak misterius yang akrab disebut petrus.

Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Modus Kejahatan 'Petrus' Temuan Komnas HAM
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua Penyelidik peristiwa penembakan misterius tahun 1982-1985 Komnas HAM, Stanley Adi Prasetyo, menjelaskan kepada wartawan terkait hasil penyelidikan di kantor Komnas HAM Jakarta Pusat, Selasa (24/7/2012). Komnas HAM meminta Jaksa Agung untuk segera menindak lanjuti hasil penyelidikan atas peristiwa Petrus. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Penyelidikan Proyustisia Komnas HAM menemukan beragam jenis kejahatan yang dilakukan penembak misterius yang akrab disebut petrus. Peristiwa Petrus dari 1982-1985 dilakukan oleh mereka yang mengambil bagian aparat keamanan negara.

"Cara mereka pelaku petrus adalah dengan pembunuhan, penyiksaan, perampasan kemerdekaan, atau kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang, penghilangan orang secara paksa," ujar Wakil Ketua Komnas HAM Yosep Adi Prasetyo di Komnas HAM, Jakarta, Selasa (24/7/2012).

Korban Petrus ini, menurut Yosep, telah dipilih secara khusus, bahkan sudah ada masuk daftar Target Operasi. Mereka kerap dinyatakan sebagai penjahat, preman, gali, dan mantan residivis, dan semuanya memiliki tato. Ada yang menjadi korban lantaran namanya sama.

Upaya pemberantasan Petrus memang kejam. Dari cerita Yosep berdasar penuturan pelaku, korban, keluarga korban, dokter, dan perawat, mengundang kita geleng-geleng kelapa. Jika ada yang kebal peluru, maka pelornya diganti dengan emas.

Lain lagi jika korban memiliki ilmu kanuragan. Mereka dibunuh bukan ditembak, melainkan dicekik. Ada lagi yang ditembak tidak mati, kemudian dimasukkan ke dalam tong besi, dan dilas, lalu dibuang ke laut. Bahkan, ada yang jantungnya dipahat sampai terbuka.

Peristiwa Petrus terjadi hampir di seluruh Jawa dan Sumatera. Wilayah sebaran yang dapat diidentifikasi adalah Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang, Magelang, Solo, Cilacap, Malang, dan Mojokerto. Tak menutup juga terjadi di Bandung, Makassar, Pontianak, Banyuwangi, dan Bali.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved