Nissan Yogya Panggil Pemilik Juke
Nissan Yogya segera melakukan pemanggilan kepada pemilik Nissan Juke menyusul recall sekitar 391
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Nissan Yogya segera melakukan pemanggilan kepada pemilik Nissan Juke menyusul recall sekitar 391 unit crossover Juke di Indonesia. Penyebabnya adalah karena pemasangan jok belakang yang tidak sempurna.
“Kami sudah menelfon dan memberitahukan dengan surat resmi kepada pemilik Juke agar mereka segera mendatangi bengkel resmi terdekat,” kata Branch Manager Nissan Yogya, Ngurah Sebudhie Jr, Senin (23/7/2012).
Recall ini berlaku efektif untuk model Juke tahun 2012 yang diproduksi mulai 3 Februari 2012 sampai 26 Mei 2012. Nissan Yogya mendata hanya ada tujuh buah Nissan Juke yang mengalami masalah tersebut.
“Empat unit sudah ditangan kunsumen, sedangkan tiga unit masih di gudang, ”ujarnya. Konsumen pun diharapkan datang pada workshop-workshop Nissan, selanjutnya diperbaiki tanpa dikenakan biaya.
Terhadap recall ini, Ngurah menyampaikan pemilik Juke tidak perlu risau karena tidak berkaitan dengan mesin. Penjualan Nissan Juke di Yogya juga terbilang lumayan karena dari rata-rata penjualan 180 unit perbulan, kontribusi Juke berkisar 20 unit.
Sebelumnya, secara serentak Nissan menarik puluhan ribu Juke di AS, Indonesia, Inggris dan Jepang. Penyebabnya adalah karena proses pengelasan yang tidak sempurna pada bagian jok belakang. Akibatnya jok terasa longgar.
Nissan menuturkan jok belakang itu sama-sama didatangkan dari Jepang. "Kursi bagian belakang ada masalah. Supplier-nya semuanya dari Jepang," ujar Vice President Director Sales and Marketing PT Nissan Motor Indonesia, Teddy Irawan.
Teddy menjelaskan, kebijakan NMI menarik mobil Nissan Juke sebagai inisiatif untuk menjamin seluruh produknya telah memenuhi standar Nissan secara global, demi kepuasan pelanggannya.
Penarikan Nissan Juke, ujarnya, tidak akan berdampak negatif terhadap penjualan kendaraan tersebut karena merupakan inisiatif pihak Nissan dan belum ada komplain dari konsumen terkait dengan kerusakan bawaan pabrik yang relatif sederhana itu.