Kamis, 2 Oktober 2025

Sopir Tebu Protes PG Mrican

Ratusan sopir truk pengangkut tebu melayangkan protes terhadap manajemen PG Mrican Kota Kediri

Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Surya, Cornelius

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI-Ratusan sopir truk pengangkut tebu melayangkan protes terhadap manajemen PG Mrican Kota Kediri. Mereka menuding kebijakan pabrik yang lebih memrioritaskan armada pengiriman tebu luar wilayah membuat penghasilan mereka anjlok.

Protes dilakukan dengan memarkir truk yang penuh muatan tebu di areal pembongkaran PG Mrican Kota Kediri. Para sopir lantas duduk - duduk dan tidak melakukan aktivitas apapun. Hal ini berlangsung mulai Minggu (22/7/2012) dini hari.

Salah satu perwakilan sopir, Heri mengungkapkan, pabrik terkesan mengutamakan kiriman tebu dari luar daerah, seperti Malang dan Blitar. Akibatnya, pengiriman tebu dari dalam wilayah Kediri dan Nganjuk menjadi tersendat. Jika sebelumnya, para sopir rata - rata bisa menyetor dua sampai tiga truk per hari, maka saat ini tinggal satu truk saja.

Apabila mereka nekat ingin menyetor tebu hingga dua truk, maka mereka harus mengantre berjam - jam. "Kalau mau dapat dua kali setor, antrenya bisa mulai siang sampai pagi hari selanjutnya," ujarnya.

Turunnya volume penyetoran tebu ini praktis membuat upah yang diterima sopir turun drastis. Pasalnya, kini mereka hanya memperoleh upah Rp 25.000 karena hanya mengirim satu kali. Padahal sebelumnya, mereka bisa memperoleh upah Rp 50.000 - 75.000 per hari. "Sekali kirim upahnya Rp 25.000. Sekarang hanya bisa sekali kirim jadi upahnya ya sebesar itu. Padahal kalau dihitung kebutuhan yang pas, paling tidak upahnya Rp 50.000 per hari," imbuh Heri.

Sementara itu, perwakilan sopir sudah menemui manajemen PG Mrican untuk membahas persoalan tersebut. Mereka mendesak pihak pabrik agar mengubah kebijakan yag memrioritaskan truk angkut luar daerah.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved