SBY Ingin Citrakan Menteri Masih dalam Kendali
Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menangkap pesan imbauan mundur dari Presiden SBY kepada menteri yang lebih mementingkan parpol

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menangkap pesan imbauan mundur dari Presiden SBY kepada menteri yang lebih mementingkan parpol adalah sebagai peringatan keras sekaligus pencitraan. Citra yang ingin disampaikan Presiden SBY kepada masyarakat itu bahwa para menteri masih dalam kontrolnya.
"SBY menunjukan satu bentuk kuasa, bahwa dia ingin sampaikan ke masyarakat dia masih in control, dia mau citrakan ke masyarakat bahwa menteri masih dalam kendalinya," ujar Burhanudin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/7/2012).
Burhanudin melihat pencitraan ini bisa menjadi bumerang bagi Presiden SBY. "SBY sebagai jenderal yang memiliki hak prerogatif mengangkat menteri, tapi tidak berdaya menghadapi ini. Ini bukan sekali dua kali, sebelumnya SBY lakukan kritik internal kepada kabintenya. Kenapa sampaikan sesuatu untuk konsumsi masyarakat? Itu justru jadi bumerang bagi SBY," jelasnya.
Burhanudin ragu ada menteri yang sukarela mundur sebagaimana permintaan dari Presiden SBY. Selain itu, karakter Presiden SBY adalah tidak berani mengambil langkah memecat menteri karena terlalu berisiko dengan makin dekatnya Pemilu 2014.
Direktur Komunikasi Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu juga menyarankan para menteri yang berasal dari parpol agar tidak terlalu asyik mengurusi parpol kendati Pemilu 2014 semakin dekat. Seharusnya mereka lebih meningkatkan kinerjanya sebagai menteri.
- Marzuki Alie: Otonomi Khusus Jalan, Papua Aman
- Hitungan Jam Mantan Ketua DPRD Kutim Resmi Buron
- Jaksa Walk Out di Sidang PK Mantan Ketua DPRD Kutai Timur
- Pramono Minta KPK Bongkar Kongkalikong Tiga Mafia Anggaran
- Ketua DPRD Tapin Kalsel Diberhentikan
- Polda Papua Larang Pengibaran Bendera Bintang Kejora