Gerindra: Minta Menteri Mundur, SBY Pencitraan Terus
Partai Gerindra menangkap pesan permintaan mundur dari Presiden SBY kepada menteri yang tak becus membagi energi di pemerintahan dan partai
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra menangkap pesan permintaan mundur dari Presiden SBY kepada menteri yang tak becus membagi energi di pemerintahan dan partai politik (parpol) adalah bagian dari gaya lamanya, yakni pencitraan diri.
"Pencitraan, bahwa bukan presiden yang tidak kerja dengan baik, tapi menterinya. Ini karakter SBY, puluhan tahun begitu," ujar Ketua DPP Partai Gerindra, Martin Hutabarat, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/7/2012).
Martin dapat memahami jika Presiden SBY sudah tak tahan melihat kinerja para menterinya sehingga spontan memberikan pernyataan yang lebih seperti "curhat" saat rapat kabinet. Namun, seharusnya masalah ini dibicarakan Presiden SBY dengan para menterinya secara internal, tanpa harus diumbar ke publik.
Lagipula, mana ada menteri yang sukarela mengundurkan diri. "Ini peringati lewat pribadi. Mereka enggak akan mundur. Yang lebih efektif, panggil menterinya dan beritahu kalau kinerjanya tidak baik, sebaiknya legowo mundur. Maka menterinya itu mundur. Enggak usah ramai-ramai, ini bukan hasil akhir," tegas anggota Komisi III DPR RI itu.
Permintaan mundur bagi menteri yang tak becus membagi energi di pemerintahan dan parpol ini disampaikan Presiden SBY dalam pidato pengantar Rapat Kabinet di Istana Negara hari ini.
Presiden mengingatkan agar para pembantunya yang berasal dari parpol tetap memprioritaskan tugas pokok melayani rakyat hingga akhir masa tugas 2014 mendatang.
"Mari bersama-sama seperti dulu tahun 2008. Bagi saudara yang tidak bisa membagi waktu dan harus menyukseskan tugas politik, parpol manapun, saya persilakan baik-baik mengundurkan diri," tegas Presiden SBY.
Sebagaimana diketahui, sejumlah petinggi hingga ketua umum (ketum) parpol masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pimpinan Presiden SBY. Mereka di antaranya, Mennakertrans Muhaimin Iskandar (Ketum PKB), Menko Perekonomian Hatta Radjasa (Ketua Umum PAN), Menteri Agama Suryadharma Ali (Ketum PPP), Menteri Kelautan dan Perikanan Syarief Cicip Sutardjo (Waketum Golkar), Menko Kesra Agung Laksono (Waketum Golkar), Menpora Andi Mallarangeng (Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat), dan beberapa menteri lainnya.
Dan Presiden SBY sendiri juga menjabat Ketua Dewan dan Ketua Majelis Tinggi PD.
Klik Juga: