Tribunners / Citizen Journalism
Nugie: Kenapa yang Diatur Cuma Tembakau?
Mencermati gonjang-ganjing RPP Tembakau belakangan ini, penyanyi Nugie punya pendapatnya sendiri.
TRIBUNNEWS.COM - Mencermati gonjang-ganjing RPP Tembakau belakangan ini, penyanyi Nugie punya pendapatnya sendiri. Menurut pelantun tembang "Burung Gereja" dan "Pembuat Teh" ini, rancangan peraturan pemerintah yang satu itu sangat diskriminatif. Bukan hanya diskriminatif kepada pelaku-pelakunya, melainkan lebih jauh lagi diskriminasi mendasar atas sebuah bidang kehidupan, yang akan berimbas pada pola pikir masyarakat.
"Yang saya maksud terkait pengaturan zat adiktif. Dengan RPP Tembakau, diam-diam masyarakat sedang digiring kepada pemahaman bahwa seolah zat adiktif hanya ada pada daun tembakau. Sementara, ada zat adiktif lain selain nikotin. Tapi kenapa yang diatur cuma tembakau, khususnya rokok?" ujar Nugie dalam diskusi dengan Komunitas Kretek, di Jakarta baru-baru ini.
Memang, tak bisa dibantah, zat adiktif bukan hanya nikotin. Selain nikotin yang ada pada produk tembakau, kafein pun merupakan zat adiktif, yang dapat ditemukan misalnya pada minuman suplemen. Malangnya, hanya tembakau atau rokok saja yang diatur dalam regulasi tentang zat adiktif.
Nugie lantas menariknya lebih lanjut, dengan melihat bahwa ada segelintir orang yang cenderung merasa berhak menentukan kehidupan orang lain. Orang-orang tersebut tampaknya yakin diri mereka paling tahu apa yang terbaik untuk dijalani oleh sesamanya. "Kesehatan itu ideal. Tapi ukuran ideal tak bisa dipaksakan begitu saja. Silakan saja kalau mau memberikan himbauan. Tapi begitu sudah menjadi peraturan, itu levelnya sudah paksaan."
Dalam konteks peraturan pengendalian rokok, Nugie memang melihat bahwa ada sesuatu di belakang ini semua. "Bandingkan saja dengan isu pemanasan global. Semua sudah tahu soal itu. Kampanye soal pencegahan dampak global warming juga muncul di mana-mana, tapi nyatanya? Jumlah mobil toh tak berkurang, bahkan terus bertambah. Bahan bakar fosil terus dikonsumsi dengan jumlah sangat besar," pria yang juga aktif dalam kampanye penyelamatan lingkungan ini memberikan ilustrasi, sambil menutup diskusi.
Iqbal Aji Daryono
Koordinator Tim Media Komunitas Kretek
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.