Minggu, 5 Oktober 2025

AKRAB : Kader PD Jangan Terpancing Konflik Internal

Kehormatan para petinggi partai adalah juga merupakan bagian tak terpisahkan dari martabat Partai

zoom-inlihat foto AKRAB : Kader PD Jangan Terpancing Konflik Internal
Istimewa
Fauzi Bowo dan Hartati Murdaya

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Berkaitan dengan berbagai isu yang menerpa para petinggi Partai Demokrat dan berkaitan dengan reaksi serta statemen para elite partai di media massa.

Maka dengan ini kami para kader Partai Demokrat yang tergabung dalam AKRAB (Aliansi Kepedulian Rakyat untuk
Keselamatan Bangsa) merasa perlu memberikan pernyataan bahwa, penyebutan nama anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ibu Siti Hartati Murdaya, yang dikait-kaitkan dengan masalah dugaan suap di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, hanya merupakan fitnah yang digembar-gemborkan di media massa.

Yang bersangkutan adalah bukan seorang pembohong dan beliau pasti tidak bersalah atas yanG dituduhkan tersebut. Atas nama “prinsip praduga tak bersalah” hendaknya kita tetap menempatkan yang bersangkutan sebagaimana mestinya, sesuai dengan martabat dan kehormatannya sebagai unsur pimpinan Partai Demokrat.

"Kehormatan para petinggi partai adalah juga merupakan bagian tak terpisahkan dari martabat Partai Demokrat di mata rakyat," tukas Ruwandi, S.Ab selaku koordinator AKRAB melalui pres rilisnya, Selasa (17/7/2012).

Menurut Rusawandi, akhir-akhir ini Partai Demokrat sedang menghadapi masalah berat. Menjadi bulan-bulanan issu negatif di media massa setelah beberapa unsur pimpinan partai seperti Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sekretaris Dewan Pembina
Andi Mallarangeng, dan belakangan anggota Dewan Pembina Hartati Murdaya, disebut-
sebut terkait dengan masalah di KPK.

"Bagi kami, para pimpinan partai tersebut hanya merupakan sasaran antara dari upaya sistematis yang dilakukan untuk mendelegitimasi kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan sekaligus merupakan upaya untuk mengkerdilkan Partai Demokrat menjelang Pemilu 2014 nanti," tegasnya.

Dalam keadaan partai yang sedang menjadi sasaran delegitimasi tersebut lanjut Ruswandi, hendaknya para kader Partai Demokrat bersatu dan kompak menghadapinya.
Bukannya malah mudah terpancing ke dalam nuansa konflik internal, saling menyalahkan, saling mencaci- maki, dan politik cuci-tangan untuk menyelamatkan diri.

"Jika para elite partai terjebak mempertontonkan nuansa konflik di hadapan publik, maka kami sebagai kader partai
sungguh merasa malu karena hal itu justru akan menjadi bahan tertawaan berbagai
kalangan di luar Partai Demokrat," paparnya.

Terkait hal tersebut kata Ruswandi, pihaknya  sangat menyesalkan adanya komentar di berbagai media massa yang dilontarkan kalangan internal partai, yang belum apa-apa sudah buru-buru meminta Hartati Murdaya mundur dari Partai Demokrat.

"Kami juga sangat menyesalkan adanya komentar dari kalangan internal partai, yang buru-buru menyatakan bahwa Partai Demokrat tidak akan memberikan pembelaan terhadap Hartati Murdaya yang sedang menjadi sasaran fitnah terkait masalah dugaan suap di Buol Sulawesi," tegasnya.

Komentar-komentar menurut Ruswandi dianggap picik dan berjiwa kerdil, serta menunjukkan tidak adanya rasa malu mengorbankan teman sendiri demi mencari muka di depan SBY.

Hal senda diungkapkan Ahmad Saifuddin selaku Sekretaris AKRAB, bahwa adanya komentar-komentar tersebut juga tidak pada tempatnya karena Hartati Murdaya hanyalah seorang korban fitnah, sasaran antara, yang saat ini status hukumnya tetap merupakan seseorang yang tidak bersalah atas kasus apa pun juga, serta tidak terlibat atas kasus Buol sebagaimana ramai diberitakan media massa.

"Sikap picik dan berjiwa kerdil sebagian elite partai ini menimbulkan tanda tanya
besar tentang etika berpolitik para elite Partai Demokrat," tukasnya.

Bagaimanapun juga imbuh Ahmad Saifudin, bahwa Hartati Murdaya adalah seorang kader yang sudah banyak berkorban untuk ikut mendirikan dan membesarkan Partai Demokrat. Politik “habis manis sepah dibuang” adalah sikap politik yang tak punya hati nurani serta sikap politik yang tidak bertanggungjawab.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved