Bukopin Targetkan Kredit Rp 800 Miliar bagi UMKM
PT Bank Bukopin memfokuskan penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro kecil menengah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - PT Bank Bukopin memfokuskan penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Menurut Kepala Cabang PT Bukopin Bandung, Aburizal hampir 90 persen kredit Bukopin bagi UMKM. Sisanya, 10 persen, adalah kredit konsumer.
"Komposisi kredit yang 90 persen itu terdiri atas 60 persen kredit usaha kecil dan menengah (UKM) dan 30 persen berupa kredit mikro," kata Aburizal pada acara HUT Bukopin ke-42, di Kantor Cabang PT Bank Bukopin Bandung, Jalan Asia Afrika Bandung, Selasa (10/7/2012).
Tahun ini Bukopin menargetkan likuiditas kredit bagi sektor UMKM mencapai Rp 800 miliar. Aburizal yakin pihaknya dapat melampaui target tersebut karena selama periode Januari-Juni 2012, nilai kredit mencapai Rp 600 miliar.
Untuk melancarkan penyaluran kredit itu, Bukopin menerapkan dua cara, yaitu two steps loans dan direct loans. Dalam two step loans, Bukopin mengembangkan sistem swamitra sejak 1998. Dalam pola itu Bukopin membuka 14 unit swamitra bekerja sama dengan koperasi.
Langkah ini bagi debitur yang membutuhkan kredit yang tidak melebihi Rp 50 juta dan visible, tetapi belum bankable. Sejauh ini, ada sekitar 10 unit koperasi yang menjadi binaan PT Bank Bukopin. Dalam swamitra ini tingkat non-performing loans (NPL) alias kredit macet sangat kecil, yaitu tidak melebihi satu persen.
Sedangkan untuk direct loans, Bukopin langsung berhubungan dengan debitur dan calon debitur. Berbicara tentang aset, Bukopin meraup aset Rp 57,2 triliun hingga akhir 2011. Angka itu lebih besar daripada tahun sebelumnya, yang angkanya Rp 47,5 triliun. Begitu pun dengan perolehan laba. Bukopin mencatat terjadinya pertumbuhan laba hingga 50 persen. "Laba kami naik 50 persen. Sebelumnya Rp 493 miliar. Kini, berada pada level Rp 738 miliar," ujarnya.
Terus meningkatnya kinerja Bukopin itu karena memiliki misi yaitu menembus ranking 10 besar bank nasional dalam hal profit. "Kami pun berencana memperluas pasar mikro. Itu karena, pasarnya tetap menjanjikan," kata Aburizal. (Tribun Jabar/Erwin)