Untuk Sementara Rusia Tidak Jual Senjata ke Suriah
Pemerintah Rusia menghentikan sementara penjualan alutsista ke Suriah, hingga situasi politik di negeri itu stabil.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Rusia menghentikan sementara penjualan alutsista ke Suriah, hingga situasi politik di negeri itu stabil.
"Rusia, serta negara-negara lain, merasa prihatin dengan situasi di Suriah. Hingga situasi stabil, kami tidak akan mengirimkan persenjataan (ke Suriah)," ujar Vyacheslav Dzirkaln, Wakil Kepala Federal untuk Kerja sama Teknik Militer Rusia, seperti dilansir oleh CNN, Selasa (10/3/2012).
Langkah itu, lanjutnya juga berlaku terhadap kontrak pembelian tiga lusin unit pesawat tempur Yak-13 yang sudah berjalan.
Vyacheslav menegaskan, Rusia tidak akan mengirimkan burung besi ke Suriah, meski kontrak senilai 550 juta dolar Amerika Serikat (AS) sudah ditandatangani.
Namun, tidak jelas apakah kebijakan itu berlaku hanya untuk jenis alutsista baru, atau seluruh alusista, termasuk yang sudah berjalan.
Sejumlah laporan menyebutkan, masih terbuka kemungkinan Rusia akan tetap mengirimkan alutsista ke Suriah, berdasarkan kontrak yang ada.
Rusia diketahui menjadi pemasok utama alutsista tentara Suriah, sejak era Uni Soviet. Penjualan alutsista Rusia ke Suriah meningkat dramatis sebanyak dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir, di mana menurut Congressional Research Service, mencapai 4,7 juta dolar AS. (*)
BACA JUGA
- Presiden Afganistan Perintahkan Polisi Kejar Penembak Wanita
- Moskow Summit, Antara Karakter dan Jurnalisme Praktis
- Serorang Pria Tewas Dikejar Gorila Gadungan
- Gadis Ini Walikota Termuda di Dunia