Penipuan Berkedok Rekrutmen Tenaga Kerja Pertamina
Saya pertama kali mendapat kabar sekitar pertengahan 2011. Kemudian, saya bertemu dengan dia
TRIBUNNEWS.COM,TUBAN – Polisi masih terus berupaya melakukan pendalaman terhadap kasus penipuan dengan modus perekrutan tenaga kerja atas nama Pertamina.
Penipuan tenaga kerja yang dilakukan Kartono, warga Jl Diponegoro Tuban dengan mengatasnamakan Pertamina ternyata sudah berlangsung sejak pertengahan 2011 lalu.
Awalnya, Kartono menyebarkan informasi ke beberapa orang yang dikenalnya bahwa Pertamina butuh tenaga kerja sebanyak 100 orang untuk dipekerjakan di Pertamina Surabaya dan sebagian bakal ditugaskan di wilayah Sumenep.
Dari mulut ke mulut, kabar itu cepat sekali menyebar. Sampai akhirnya, Kartono berhasil merekrut 100 orang calon pekerja dalam rekrutmen fiktif yang dilakoninya. Kepada para korbannya, Kartono meminta uang pelicin Rp 20 juta sampai Rp 30 juta dengan janji dipermudah untuk masuk.
“Saya pertama kali mendapat kabar sekitar pertengahan 2011. Kemudian, saya bertemu dengan dia (Kartono). Karena harus menggunakan uang pelicin, akhirnya saya bayar Rp 15 juta pada November 2011 lalu. Saya bayar langsung ke dia,” ungkap Bustanul Arifin, salah satu korban asal Desa Temaji, Kecamatan Jenu, Tuban.
Setelah membayar uang pelicin, ia dijanjikan diberangkatkan ke Pertamina Surabaya pada 15 Maret 2012. Namun, kemudian diundur 18 Juni 2012, lalu mundur lagi menjadi 25 Juni dan kembali dikatakan pemberangkatan ditunda sampai 6 Juli.
“Ternyata semua itu bohong. Akhirnya, para korban lapor polisi,” tegas Bustanul diamini para korban lain saat ditemui di Polres Tuban, Selasa (10/7/2012).
Saat ini, Kartono telah dijebloskan ke penjara terkait penipuan yang dilakukannya. Dari para korban yang berjumlah sekitar 100 orang, pelaku berhasil meraup uang sekitar Rp 2 miliar. Namun, Kartono berdalih bahwa semua uang itu telah dibawa oleh seorang oknum anggota TNI berinisial AB yang berdinas di Kodam V Brawijaya.