Antrean Premium Kembali Terjadi di Berau
Kembali macetnya distrubusi BBM itu itu terlihat dari antrean di SPBU yang beroperasi di Tanjung Redeb dan sekitarnya yang dipenuhi kendaraan

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Januar Alamijaya
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Setelah sempat normal selama satu bulan, beberapa hari terakhir ini distribusi premium bagi masyarakat di Kabupaten Berau kembali tersendat.
Padahal selama satu bulan ini banyak kalangan yang sudah meyakini bahwa krisis BBM yang sudah bertahun-tahun terjadi di Kabupaten Berau kembali stabil.
Kembali macetnya distrubusi BBM itu itu terlihat dari antrean di SPBU yang beroperasi di Tanjung Redeb dan sekitarnya yang dipenuhi kendaraan roda dua maupun roda empat yang sedari pagi sudah memadati pintu masuk SPBU serta jalan-jalan di sekitarnya.
Salah satu contohnya seperti yang terlhat di SPBU di Jl Bujangga. Pantauan Tribun Kaltim (Tribun Network), Selasa (10/7/) antrean kendaraan roda empat tampak mengular hingga sepanjang 1 kilometer, begitu juga dengan kendaraan roda dua yang menumpuk di depan pintu masuk.
Antrean di SPBU ini juga berpengaruh terhadap harga bensin eceran yang dijual oleh para pedagang kecil yang beroperasi di pinggir jalan. Jika sebelumnya harga satu liter bensin dilepas kepada konsumen dengan Rp 6 ribu mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, namun sejak kemarin harga di pedagang mengalami kenaikan menjadi Rp 7 ribu.
Menurut Syamsul, salah seorang pedagang yang ditemui, dia memang sedikit menaikkan harga premium di kiosnya karena 3 hari terakhir ia memang kesulitan mendapatkan barang ini dari pihak pengetap.
Kalaupun ada harganya juga naik menjadi Rp 130 ribu per jeriken dengan kapasitas 20 liter. Sementara pada waktu sebelumnya pihak pengetap hanya menjual seharga Rp 100 hingga 110 ribu per jeriken.
Baca Juga: