Korupsi Al Quran di Kementerian Agama
ICW: Koruptor Tidak Takut Tuhan, Al Qur'an pun Dikorupsi
Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesian Corruption Watch (ICW) Ade Irawan menilai korupsi di Indonesia sudah sangat gawat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanuddin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesian Corruption Watch (ICW) Ade Irawan menilai korupsi di Indonesia sudah sangat gawat bahkan pada level stadium 3 atau memasuki fase gawat darurat.
Buktinya pengadaan kitab suci Al Qur'an saja dikorupsi.
"Buktinya orang tidak takut lagi kepada sesama manusia, tapi Tuhan pun dia pertaruhkan untuk mendapatkan keuntungan pribadi maupun kelompok mereka," kata Ade di sela diskusi "Korupsi Al Qur'an Penanda Moral Rusak Parah?" di gedung DPD/MPR RI Jakarta, Jumat (6/7/2012).
Menurut Ade, kian gawatnya perilaku korup di Indonesia merupakan kombinasi dari berbagai problem mulai dari problem politik sampai penganggaran serta birokrasi.
"Problem politik saya kira, korupsi-korupsi macam ini memperlihatkan kondisi politik yang tidak sehat, terutama dari partai," kata dia.
Demikian pula, kata dia, problem anggaran ini memperlihatkan bahwa mekanisme penganggaran masih membuka celah-celah bagi siapapun terutama mereka yang punya kuasa.
"Terutama di elit kementerian dan politisi untuk mengambil uang-uang rakyat," katanya.
Kasus korupsi pengadaan Al Qur'an di Kementerian Agama mengemuka akhir-akhir ini. Anggota DPR dari Fraksi Golkar Zulkarnaen Djabar ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus ini.
KLIK JUGA: