Rabu, 1 Oktober 2025

Korupsi Alquran di Kementerian Agama

Ruhut: Terima Kasih KPK, Politisi Golkar Sudah Diperiksa

Anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyampaikan terima kasih kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Ruhut: Terima Kasih KPK, Politisi Golkar Sudah Diperiksa
Abdul Qodir/Tribunnews.com
Anggota Komisi VIII sekaligus anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Zulkarnaen Djabar (kanan) dan kuasa hukumnya, Muhammad Ismail, menggelar jumpa pers tentang kasus korupsi pengadaan Alquran di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/7/2012). Dalam kasus itu, Zulkarnaen menjadi tersangka penerima suap.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, menyampaikan terima kasih kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena telah berani mengusut dugaan korupsi satu persatu politisi dari partai lain, termasuk Partai Golkar (PG).

Ruhut berharap KPK tetap melanjutkan pengusutan dugaan korupsi yang melibatkan partai lainnya.

"Harapan aku, KPK sudah on the track (sesuai prosedur). Semuanya lah (diusut), siapa saja, termasuk kader kami, kami tidak akan lindungi. Tapi kader lain juga. Yah, terima kasih sudah mulai diperiksa," ucap Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/7/2012).

Sebagaimana diberitakan, saat ini sejumlah politisi dari PG tengah menjalani proses hukum di KPK.

Secara berturut-turut, anggota Badan Anggaran (Banggar) Zulkarnaen Djabar yang menjadi tersangka korupsi pengadaan Alquran, disusul Bendahara Umum PG Setya Novanto dan Wakil Ketua Umum PG sekaligus Menko Kesra Agung Laksono yang diperiksa untuk kasus dugaan suap revisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 terkait PON ke-18 di Riau.

Ruhut mengaku proses hukum untuk politisi-politisi dari rekan koalisinya itu menjadi kejutan tersendiri di tengah deklarasi dini Ketua Umum PG Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden (capres).

"Aku hormati deklarasi, aku hormati pencalonan Ical, tapi aku enggak mengira jadinya seperti itu. Karena itu lah kalau strategi politik, jangan buat (capres) jauh dari pemilu, Belanda masih jauh. Jadi, mau bilang apa...," sindir Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat itu.

Ruhut yakin jika proses hukum para politisi Partai Golkar itu akan berpengaruh pada eletabilitas atau tingkat dukungan masyarakat kepada Ical sebagai capres menuju Pilpres 2014 mendatang.

"Sekarang baru beberapa jam deklarasi sudah kebongkar. Ini fakta. Dalam hitungan jam sudah ada Zulkarnaen Djabar. Sekarang Agung Laksono, itu menteri loh yang dipanggil KPK," tuturnya.

Namun, politisi yang terkenal dengan julukan 'Si Poltak Raja Minyak dari Medan' itu membantah jika saat ini Partai Golkar adalah sasaran tembak dari delapan parpol yang duduk di parlemen. Ruhut menilai KPK telah bekerja dengan profesinal alias tanpa pesanan politik tertentu.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved