Jumat, 3 Oktober 2025

RI-Australia Bahas Keamanan dan Perdagangan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin delegasi Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Australia

Penulis: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto RI-Australia Bahas Keamanan dan Perdagangan
REUTERS
Julia Gillard bertemu Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka Jakarta dalam kunjungan resmi ke Indonesia November 2010.

R

TRIBUNNEWS.COM DARWIN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin delegasi Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Australia yang dipimpin PM Julia Gillard di Ruang Lichfield, Gedung Parlemen Teritori Kawasan Utara Australia, Darwin, Selasa (3/7/2012) pukul 10.30 waktu setempat atau 08.00 WIB.

Kedua negara akan membahas sejumlah isu termasuk keamanan dan perdagangan, seperti informasi yang dirilis oleh Biro Pers Kepresidenan yang dilansir BBC News

Yudhoyono mengatakan Indonesia dan Australia harus meningkatkan kerja sama dan kemitraan di berbagai bidang.

"Hubungan kita kuat, solid, dan terus berkembang. Harapan saya, pada pertemuan ini kita bisa menemukan peluang-peluang baru bagi peningkatan kerja sama di waktu yang akan datang. Kami siap mendiskusikan masalah-masalah bilateral maupun peran kita pada tingkat kawasan maupun dunia," kata Yudhoyono.

Sebelum pertemuan itu, Yudhoyono dan Gillard terlebih dahulu melakukan pembicaraan empat mata.

Sejumlah pejabat mendampingi presiden dalam pertemuan itu, antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Mendag Gita Wirjawan. Sedangkan Gillard didampingi Menhan Stephen Smith, Mendag Craig Emerson, dan Sekretaris Kabinet Mark Dreyfus.
Kedatangan kapal pencari suaka

Salah satu isu yang oleh politisi Australia akan dibahas dalam pertemuan Yudhoyono-Gillard adalah pencari suaka. Hari ini, harian Herald Sun melaporkan bahwa kapal pencari suaka yang kesepuluh dalam sepekan tiba di perairan Australia.

Mendagri Jason Clare mengatakan otoritas memantau masuknya sebuah kapal pengangkut pencari suaka yang membawa sekitar 39 orang.

Para penumpang kapal melambai dan tersenyum saat menunggu dibawa ke darat ke salah satu fasilitas penampungan di pulau Christmas tersebut.

Sebagian besar penumpang kapal adalah lelaki yang diduga berasal dari Sri Lanka. Kapal kemudian sandar di pelabuhan pulau Christmas dengan penjagaan oleh lima perwira angkatan laut.

Kapal itu menjadi kapal kesepuluh yang tiba di negara itu sejak 24 Juni, termasuk satu kapal dari Indonesia yang terbalik di utara pulau Christmas pekan lalu dan menewaskan empat orang penumpangnya.
Hibah pesawat

Sementara itu, dalam jamuan makan malam kenegaraan Senin malam, Yudhoyono menjelaskan mengenai program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Program ini merupakan program prestisius untuk membangun konektivitas antar wilayah, melalui berbagai kegiatan investasi dan pembangunan infrastruktur.

"Untuk itulah saya mengundang partisipasi Australia sebagai mitra utama, untuk terlibat aktif dalam program MP3EI, bukan hanya di Koridor 5 yang meliputi wilayah Bali dan Nusa Tenggara Timur, tapi juga di Koridor 6, yang meliputi Maluku dan Papua," kata Yudhoyono.

Ia juga menyampaikan pujian terhadap intensitas kerja sama bidang pertahanan yang meningkat setiap tahun serta hibah empat pesawat angkut C-130, dari Pemerintah Australia kepada Pemerintah Indonesia. Ia mengatakan hibah itu akan membantu meningkatkan kapasitas TNI terutama dalam melaksanakan bantuan kemanusiaan dan tanggap darurat bencana.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved