Kamis, 2 Oktober 2025

Usai Sertijab, Kapolda Gorontalo Minta Maaf ke Kapolri

Kapolda Gorontalo yang baru Brigjen Pol Budi Waseso langsung meminta maaf kepada Kapolri seusai melakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab)

Penulis: Adi Suhendi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Gorontalo yang baru Brigjen Pol Budi Waseso langsung meminta maaf kepada Kapolri seusai melakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/7/2012) terkait inseden salah kata saat mengucapkan kata-kata penerimaan jabatan Kapolda.

Budi Waseso ketika diberi ucapan selamat oleh Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo dengan tersenyum menerima salam dari Timur Pradopo beserta istrinya.

"Maaf Jendral," singkat Budi saat menerima jabatan tangan dari Kapolri.

Insiden salah kata yang dialami Budi Waseso dimulai saat dirinya mengucapkan kata 'kewajiban' padahal seharuasnya 'tanggungjawab'. Budi yang berada di urutan ke sembilan dari sebelas perwira tinggi Polri yang melakukan serah terima jabatan yang dipimpin langsung Kapolri.

Irjen Pol Saud Usman Nasution mengucapkan kata-kata penyerahan jabatan Kepala Divisi Humas Polri ke Brigjen Pol Anang Iskandar yang sebelumnnya menjabat sebagai Kapolda Jambi. Kemudian Anang menyerahkan jabatannya kepada Brigjen Pol Ade Husen Kartadipoera.

Entah apa yang ada difikiran Ade Husen ia justru mengatakan 'Kapolda Bali' saat mengucapkan kata-kata menerima jabatan yang diamanahkannya.

"Saya Ade Husen Kartadipoera Brigadir Jenderal Polisi berdasarkan surat perintah Kapolri nomor 1956/VII tanggal 2 Juli 2012 telah menerima tugas dan tanggung jawaban jabatan Kapolda Bali," ucap Ade.

Hal tersebut langsung mendapatkan reaksi dari Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo yang menjadi inspektur upacara dalam kegiatan Serah Terima Jabatan (Sertijab) tersebut. "Ulangi," tegas Kapolri dengan nada meninggi.

Kemudian Ade pun mengulangi kata-katanya, namun tampaknya ia gerogi, sehingga kata-katanya kembali harus diulang karena dianggap Timur belum pas. Sampai akhirnya Kapolri pun mencontohkan sebagian kata-kata Sertijab kepada Ade, setelah itu barulah Ade bisa mengucapkannya dengan lancar.

"Saya Ade Husen Kartadipoera Brigadir Jenderal Polisi berdasarkan surat perintah Kapolri nomor 1956/VII tanggal 2 Juli 2012 telah menerima tugas dan tanggung jawaban jabatan Kapolda Jambi dari Brigadir Jenderal Polisi Anang Iskandar, selanjutnya siap melaksanakan tugas," katanya.

Kemudian setelah itu Irjen Pol Bambang Widaryatmo yang menyerahkan jabatan Kapolda Kaltim kepada Irjen Pol Anas Yusuf mengucapkan kata-kata dengan lancar tanpa koreksi, begitu juga dengan penggantinya Anas Yusuf.

Kejadian salah kata-kata kembali terulang saat Brigjen Pol Syarief Gunawan saat menyerahkan jabatannya kepada Brigjen Pol Muktiono. Kemudian Kapolri pun meminta untuk mengulangi kata-katanya. Sementara penggantinya Muktiono megucapkan kata-kata penerimaan jabatan dengan lancar.

Kesalahan kembali dilakukan Brijen Pol Irawan Dahlan yang salah dalam kata-kata penyerahan jabatan Kapolda Gorontalo kepada Brigjen Pol Budi Waseso, Irawan mengucapkan redaksi kata yang salah sehingga Kapolri kembali memintanya untuk mengulangi kata-kata serah terima jabatan tersebut sampai akhirnya dikatakan Irawan secara lancar. Budi Waseso harus mengulangi kata-kata Sertijab sampai tiga kali karena salah mengatakan 'tanggung jawab' dengan 'kewajiban'.

"Saya Budi Waseso Brigadir Jenderal Polisi berdasarkan surat perintah Kapolri nomor 1959/VII tanggal 2 Juli 2012 telah menerima tugas dan kewajiban," ucap Budi Waseso.

Kembali, Timur pun bersuara dan meminta kata-katanya diulang, mengulangi kata-kata tersebut, Budi kembali mengatakan kata salah dengan mengucapkan 'kewajiban'. Setelah Timur kembali mencontohkan kata-kata yang benar untuk menuntun Budi sampai akhirnya benar.

"Saya Budi Waseso Brigadir Jenderal Polisi berdasarkan surat perintah Kapolri nomor 1956/VII tanggal 2 Juli 2012 telah menerima tugas dan tanggung jawaban jabatan Kapolda Gorontalo dari Brigadir Jenderal Polisi Irawan Dahlan, selanjutnya siap melaksanakan tugas," katanya.

Selanjutnya, Brigjen Pol Musaddeq Ishaq yang menyerahkan jabatan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri kepada Kombes Pol Farley Helfrich Arthur Tampi berjalan lancar tanpa koreksi.

Setelah itu, Kapolri sebelum membacakan pidatonya sempat memberikan peringatan kepada para Perwira Tinggi yang melaksanakan serah terima jabatan.

"Mestinya itu sesuatu yang tidak boleh salah, sesuatu yang mesti diucapkan dengan penuh kekhidmatan," ungkap Kapolri.

Jelas Timur, kata-kata serah terima jabatan merupakan langkah pertama untuk melaksanakan tugas, sehingga siapa pun yang diberikan amanah untuk melaksanakan tugas, langkah pertama adalah pada saat melakukan serah terima dilakukan dengan benar,

"Itu jmelambangkan atau mencerminkan bagaimana kita menghadapi tugas-tugas selanjutnya, apa lagi sebagai kepala kesatuan kewilayahan," jelasnya.

Ia menuturkan karena kesalahan tersebut berada dihadapannya, maka kewajibannya untuk memebenarkan.

"Dicamkan ini pada siapa pun diawali dengan ini, dengan serah terima jabatan seperti ini, akan kita pertanggungjawabkan setiap kita melakukan amanah dimanapun kita bertugas," ungkapnya.

Akibatnya ia harus mengulangi kata-kata Sertijab hingga tiga kali dengan dibantu Kapolri.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved