Korupsi Al Quran di Kementerian Agama
Ruhut: Korupsi di Golkar akan Muncul Lewat Bendahara
Sama seperti kasus Nazaruddin, politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul memprediksi perkara korupsi di partai Golkar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sama seperti kasus Nazaruddin, politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul memprediksi perkara korupsi di partai Golkar akan muncul melalui Bendaharanya, Setya Novanto.
"Mungkin (kasus dugaan korupsi di Golkar) ini akan lebih berkembang, lebih masuk lagi, karena hari ini kan Ketua Fraksi Golkar, Bendahara Umum Golkar, juga diperiksa KPK untuk kasus PON Riau itu," ujar Ruhut saat dihubungi Jumat (29/6/2012).
Ruhut juga menyatakan kasus korupsi Al Quran di Kementerian Agama dan melibatkan politisi Golkar, Zulkarnaen Djabar membuktikan pernyataan SBY bahwa banyak parpol lain lebih korup dibandingkan partainya.
Sebagai anggota Komisi III DPR yang merupakan mitra kerja KPK, Ruhut juga meminta agar kasus itu diselesaikan hingga tuntas tanpa memandang bendera partai politik.
Sebelumnya, KPK memeriksa Setya Novanto dalam kasus dugaan penyuapan revisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 terkait PON ke-18 di Riau.
Politisi senior partai berlambang pohon beringin itu diperiksa sebagai saksi untuk empat tersangka, yakni mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau Lukman Abbas, Wakil Ketua DPRD Riau Taufan Andoso Yakin, anggota DPRD Riau yakni Muhammad Faisal Aswan dan Muhammad Dunir.
Selain Setya, politisi PAN Kahar Mudzakir juga ikut diperiksa dalam kasus yang sama.
Seusai pemeriksaan, keduanya mengaku ditanya penyidik KPK tentang anggaran PON Riau.
Setya membantah terlibat dalam kasus korupsi PON Riau ini. "Tak ada, saya sudah tegaskan bahwa tidak sama sekali ada hubungannya dengan masalah yang berkaitan dengan PON. Saya sudah jelaskan sejelas-jelasnya, tidak pernah sama sekali," kata Setya seusai pemeriksaan.
Dia juga menampik tuduhan adanya rekaman penyidik yang menyebut namanya dan diduga pernah melakukan hubungan dengan tersangka.
"Tidak pernah saya tidak berhubungan dengan mereka-mereka dan ini semua saya percayakan semua ke penyidik. Tidak pernah berkomunikasi," kata dia.