Jabar Fokuskan Ekspor Surimi
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Usaha Dinas Perikanan dan Kelautan Jabar, Atih Rachlan,
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Usaha Dinas Perikanan dan Kelautan Jabar, Atih Rachlan, mengatakan dalam dua tahun terakhir ini kinerja ekspor olahan ikan Jabar menunjukkan tren pertumbuhan positif.
Ekspor surimi, yaitu olahan daging ikan menjadi sangat lembut sehingga dihasilkan produk seperti nugget, siomay, atau bakso. "Di antara pola-pola itu fokusnya yaitu surimi. Pola surimi punya nilai tambah yang lebih besar. Tahun lalu, nilainya 76,27 Dolar Amerika Serikat (AS). Angka itu lebih tinggi 27,3 persen daripada tahun sebelumnya, yang nilainya 59,12 juta Dolar AS. Sebagian adalah ekspor surimi," kata Atih saat dihubungi Tribun, Rabu (27/6/2012).
Sementara secara volume, ekspor olahan ikan Jabar pada 2011 mencapai 24,51 ribu ton. Jumlah itu lebih tinggi 33,4 persen daripada 2010, yang volumenya sekitar 18 ribu ton. "Proyeksinya ekspor olahan ikan tumbuh sekitar 10 persen. Jadi, nilai ekspor pada tahun ini dapat mencapai 83,9 juta dolar AS. Sementara volumenya, naik jadi 26,9 ribu ton," kata Atih.
Guna menaikkan nilai tambah komoditas olahan ikan, Dinas Perikanan dan Kelautan melakukan pengolahan ikan melalui berbagai pola yaitu pembekuan, pengalengan, dan surimi atau flesh jelly.
Saat ini negara tujuan ekspor olahan ikan Jabar adalah Jepang, Korea Selatan, Cina, Vietnam, dan Spanyol."Nilai ekspor ke Cina adalah yang tertinggi, yaitu 24,51 juta dolar AS. Volumenya 9.000 ton. Sementara ekspor ke Jepang cenderung lesu. Itu terjadi setelah negara tersebut dilanda bencana tsunami beberapa tahun silam," kata Atih. (Tribun Jabar/Erwin)