Sabtu, 4 Oktober 2025

Ratusan Banser Kediri Kini Tahan Bacok

Puncak kegiatan diklatsar dilakukan dengan penggemblengan anggota Banser agar kebal

TRIBUNNEWS.COMKEDIRI- Ratusan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Kediri mengikuti penggemblengan massal ilmu kekebalan. Kegiatan itu digelar di Balai Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (26/6/2012).

Anggota banser ini sebelumnya mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser yang ke 40 yang berlangsung selama empat hari. Dua instruktur yang bertindak melakukan “pengisian” dilakukan sesepuh Gerakan Pemuda (GP) Ansor, KH Ngabehi dan Drs Agus Sunyoto M.Pdi pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU.

Menurut Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri, Agus Tariyadi, SPdi, kegiatan penggemblengan massal kader muda NU dilakukan dalam rangka kaderisasi di badan otonom NU yakni GP Ansor dan Banser.

Total peserta “pengisian” dan Diklatsar Banser tahun ini diikuti sekitar 400 orang peserta dari seluruh Kabupaten Kediri.

“Puncak kegiatan diklatsar dilakukan dengan penggemblengan anggota Banser agar kebal terhadap segala macam jenis senjata,” tuturnya.  

Dijelaskan Agus, dalam kegiatan tersebut semua peserta harus siap mental dan fisik, sebab untuk dijadikan kebal, para peserta harus menelan gotri sepeda masing-masing tujuh buah. Selain itu selama tiga hari setelah pengisian semua peserta tidak boleh menerobos pagar dan berjalan di bawah jemuran.

Pantangan lainnya, seluruh peserta pengisian ini selamanya tidak boleh melakukan molimo alias madat (mengonsumsi narkoba), main (berjudi), madon (main perempuan), minum (mabuk-mabukan) dan  maling (mencuri) selamanya tanpa batas waktu.

Instruktur pengisian juga mewanti-wanti seluruh peserta pengisian ilmu kebal untuk tidak melanggar seluruh pantangan.

“Jika pantangan itu dilanggar, maka gotri yang sudah ditelan akan keluar dari dalam tubuh di berbagai tempat di sekujur tubuh,” tambah Agus Sunyoto.  
Selain diisi ilmu kekebalan para peserta juga diajarkan tentang ilmu karomah dan olah gerak pernapasan (tenaga dalam). Kedua pengetahuan itu diharapkan agar seluruh peserta mampu mengendalikan diri dan memberi perlindungan baik kepada diri sendiri, keluarga dan organisasi yang menaungi mereka.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved