Kamis, 2 Oktober 2025

Terima SMS Tak Wajar Saat Seleksi Panwas

saya mendapat SMS dari nomor yang menamakan dirinya JPPR bahwa saya diminta memilih jabatan sebagai BPSK atau Panwas Kabupaten,” katanya.

Editor: Budi Prasetyo

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori

TRIBUNNEWS.COM KETAPANG, Mantan pengawas pemilu (panwas) Ketapang, Ismail SE kecewa dengan hasil seleksi yang dilakukan oleh panwas Provinsi. Dia menilai seleksi yang dilakukan tersebut sarat dengan kepentingan politis dan tidak mengedepankan independensi.

“Karena sebelum mengikuti seleksi uji kelayakan dan kepatutan oleh Panwas Provinsi Kalbar, saya mendapat SMS dari nomor yang menamakan dirinya JPPR bahwa saya diminta memilih jabatan sebagai BPSK atau Panwas Kabupaten,” katanya.

Ismail mengatakan, jika memiliki jabatan rangkap dijadikan alasan dirinya tidak lulus seleksi untuk menjadi anggota panwas, jelas tidak adil. Lantaran beberapa anggota panwas di Kabupaten/kota lain bisa, bahkan ada anggota panwas yang aktif menjadi PNS.

“Semua yang mengikuti seleksi panwas tentu sebagian besar sudah memiliki pekerjaan lain, dan saya pikir kalau kita mendapatkan ijin dari atasan tempat kita bekerja itu bukan menjadi persoalan yang berarti,” tandasnya.

Seleksi calon panwas itu sendiri sudah dilaksanakan sejak beberapa waktu lalu, terdapat enam calon anggota panwas dari Kabupaten Ketapang, satu diantaranya adalah Ismail. Namun ketika mengikuti tes di Provinsi dia tidak lolos seleksi.

Untuk itu Ismail meminta kepada panwas Provinsi lebih objektif lagi dalam melaksanakan seleksi, sehingga tidak menimbulkan pro dan kotran seperti sekarang ini. Kata dia yang terpenting dan harus diutamakan adalah profesionalitas calon panwas itu sendiri. (ali)

Terkait Berita Regional  :

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved