Insiden Berdarah Batulicin Polda Kalsel Siap Tanggung Jawab
Insiden berdarah saat gelaran Bhayangkara Internasional Extreme Offroad di Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu yang menewaskan tiga penonton
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Insiden berdarah saat gelaran Bhayangkara Internasional Extreme Offroad di Batulicin, Kabupaten Tanahbumbu yang menewaskan tiga penonton, Minggu (24/6/2012), menarik perhatian Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin dan Kapolda Kalsel Brigjend Pol Syafruddin. Mereka pun meluangkan waktu melayat ketiga korban.
Rombongan melayat ke makam korban di Pekuburan Muslimin, Jalan Transmigrasi, Desa Barokah, Simpangempat, Tanahbumbu, Senin (25/06/2012) sekitar pukul 12.30 Wita.
Tampak mendampingi Bupati Tanahbumbu Mardani H Maming dan pengusaha Batulicin, Andi Syamsudin di antara para pelayat.
Kapolda Kalsel, Brigjend Pol Syafruddin, menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut, kepada korban yang meninggal dunia maupun yang luka-luka.
Menurutnya, tidak ada yang patut dipersalahkan dalam peristiwa ini. Tapi, selaku aparat keamanan dan penyelenggara acara kegiatan, Polda Kalsel akan bertanggungjawab.
"Kami turut berbelangsungkawa dan menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban," katanya.
Perwakilan keluarga korban, H Ali Rahman, mengatakan sudah menerima santunan dari pihak Polres Tanahbumbu untuk biaya pemakaman.
"Kita mendapat bantuan uang sebesar Rp 20 juta dan beras dua sak dari bapak Kapolres Tanahbumbu," ujarnya diamini kerabatnya yang lain, HM Ardani.
Jenazah Karyawansah sebelumnya disalatkan di rumah duka, di Jalan Transmigrasi Gang Kasturi RT 18 Kelurahan Simpangempat, Tanahbumbu, sekitar pukul 11.30 Wita.
Sementara itu, lima korban luka dan patah tulang yakni Dewo Prasetyo (35), Parmun (34), Zainuddin (30), Sugeng Prayitno (54) dan Indra Setiawan (8) yang mendapat perawatan di RS Bhayangara, Banjarmasin, terus menjalani perawatan. Dua di antaranya telah menjalani operasi, Senin (25/6/2012).
Salah satu yang menjalani operasi akibat patah tulang adalah Sugeng Prayitno (54). Pedagang mie goreng ini mengatakan kaki kanannya telah dioperasi.
Namun bayangan tragedi musibah yang mengerikan itu masih membekas di dalam ingatannya. "Ketika kecelakaan itu, ada mobil keluar arena. Ada polisi yang berjaga langsung menyuruh penonton menjauh. Karena orang pada lari, aku lari juga langsung terpeleset, akibat menghindari mobil offroad," ujarnya, ditemani kerabat dan keluarganya di kamar Jagantara 4. (muhtar wahid/nurholis huda/banjarmasinpost)
Baca Juga: