Sebelum Tenggelam, Ukasyah Minta Didoakan
Meski Ukasyah (20), korban tenggelam di Ranu Regulo, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang
Laporan Wartawan Surya, Eben Haezer Panca
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Meski Ukasyah (20), korban tenggelam di Ranu Regulo, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang belum ditemukan, namun keluarganya sudah pasrah bila kemungkinan terburuk terjadi pada nyawa pemuda asal Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang tersebut.
Ditemui di rumahnya, Minggu (24/6/2012), Ghosim (44) ayah korban, tampak tak bisa menyembunyikan kesedihan. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai praktisi Rukyah ini, mengaku punya firasat khusus sebelum Ukasyah tenggelam.
Disebutkannya, Ukasyah biasanya selalu tak lupa pamit saat akan pergi. Meski sang ayah tak ada di rumah, umumnya Ukasyah selalu mengirim sms berpamitan dan menyebutkan akan pergi ke mana.
“Waktu dia berangkat Sabtu pagi, saya tidak ada di rumah. Tapi tidak seperti biasanya, dia tidak sms pamitan ke saya. Mungkin karena pergi sama ibunya, adiknya juga tidak pamit,” kata Ghosin.
Selain itu, saat pulang usai bekerja, rumah sudah kosong semua piring kotor sudah dicuci oleh Ukasyah. Padahal setahu Gosyin, Ukasyah bukanlah tipikal anak muda yang mau membersihkan piring kotor.
“Waktu itu di rumah, saya juga mencium aroma wangi yang tidak seperti biasanya. Mungkin dia (Ukasyah) yang pakai parfum. Selain itu juga ada firasat lagi, sehari sebelum berangkat ke Ranu Regulo, dia tanpa alasan jelas minta didoakan oleh teman saya yang sedang bertamu ke rumah," imbuh pria yang lama pisah ranjang dengan sang istri ini.
Saat berita ini ditulis, belum ada informasi terbaru apakah Ukasyah telah ditemukan. Gosyin dan anak keduanya, Ikrimah (19) hanya bisa menunggu dengan sabar di rumah. Sementara sang ibu, Fathiah (41), sejak pagi tadi ternyata telah pergi bersama adiknya ke Ranu Regulo untuk ikut memantau proses pencarian.
“Kami masih menunggu kabar terbaru. Yang jelas keluarga sudah pasrah untuk semua kemungkinan terburuk. Orangtua sudah menunaikan tugas untuk membesarkan dia, dan kalau Allah sudah memutuskan untuk memanggil dia, kami tidak bisa menolak. Cuma bisa tabah,” pungkasnya.
Baca juga: