Jumat, 3 Oktober 2025

Hotel Planet Holiday Diserang

Tokoh Sumut Minta Kapolres Usut Kerusuhan Planet Holiday

Pascabentrok dua kelompok massa di Hotel Planet Holiday Batam, Senin (18/6/2042) kemarin, sekitar 25 warga mendatangi

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Tokoh Sumut Minta Kapolres Usut Kerusuhan Planet Holiday
Tribun Batam/Argiyanto
Salah satu korban kerusuhan di Hotel Planet Holiday Batam, Senin (18/6/2012).

Laporan Wartawan Tribunnewsbatam, Aprizal

TRIBUNNEWS.COM. BATAM - Pascabentrok dua kelompok massa di Hotel Planet Holiday Batam, Senin (18/6/2042) kemarin, sekitar 25 warga mendatangi Polresta Barelang, Selasa (19/6/2012).

Sebagian dari puluhan warga tersebut merupakan tokoh masyarakat asal Sumatera Utara, khususnya suku Batak.

Kedatangan para tokoh dan pemuda ini meminta pihak kepolisian menindaklanjuti kerusuhan yang sudah menimbulkan korban dan satu orang tewas.

Pertemuan yang diadakan di ruang Kapolresta Barelang Kombes Pol Karyoto. Para tokoh dan pemuda menyampaikan tiga tuntutan.

Tiga tuntutan yang disampaikan itu antara lain, meminta polisi untuk melepaskan dua korban pembacokan yang diamankan, dan selanjutnya dikembalikan ke rumah sakit menjalani perawatan.

Tuntutan kedua, mereka meminta polisi menindaklanjuti kesepakan tokoh-tokoh masyarakat yang dilaksanakan di Hotel Novotel Senin (18/6/2012) malam, dan segera menangkap aktor intelektual dari pihak Hotel Planet Holiday, yakni Karto, Basri, dan Anton.

Tuntutan ketiga meminta polisi menutup operasional Hotel Planet Holiday dan diskotik sampai proses hukum selesai.

Uba Ingasigalinging, seorang tokoh pemuda Sumut mengatakan, ketiga tuntutan yang disampaikan masyarakat Sumut itu perlu disikapi dan ditindaklanjuti polisi.

"Intinya kami mendesak pihak kepolisian menindaklanjuti kasus ini secara fair, adil, dan transparan. Pihak-pihak yang bersalah harus diproses secara hukum. Kenapa kami minta kepolisian menangkap Karto, karena berawal dari kasus sengketa lahan di Batu Ampar," ujar Uba dengan tegas, Selasa (19/6/2012).

Selain itu, Uba juga menjelaskan, tuntutan yang disampaikan tokoh dan pemuda asal Sumut karena ada informasi pemilik Hotel Planet Holiday (Karto) dibekingi seorang pimpinan kepolisian di Mabes Polri.

Untuk itu, pinta Uba, agar polisi mengusut dan memberitahukan kepada masyarakat Batam secara transparan pengungkapan kasus tersebut.

"Konon adanya bekingan terhadap pemilik Hotel Planet Holiday (Karto), makanya kerusuhan yang menimbulkan korban jiwa terkesan ada pembiaran oleh polisi. Dari tiga tuntutan kami, Kapolres berjanji akan menindaklanjuti kasus ini sampai tuntas dan transparan," ujar Uba yang didampingi tokoh Sumut, seperti Rustam Efendi Bangun dan beberapa tokoh penting lainnya.

BACA JUGA:

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved