Dua DPD Partai Demokrat Berani Minta Anas Mundur
Tidak hanya di tingkat atas muncul desakan, dua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) provinsi sudah mulai berani menyuarakan permintaan agar sang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya di tingkat atas muncul desakan, dua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) provinsi sudah mulai berani menyuarakan permintaan agar sang ketua umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum, mengundurkan diri.
Hal ini disampaikan oleh anggota Dewan Pembina PD, Achmad Mubarok, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Mubarok menolak mengungkap kedua DPD tersebut. Namun, ia menilai permintaan seperti itu adalah adalah hal yang wajar.
"Itu biasa omongan begitu, dibuka untuk aspirasi. Kalau dua (DPD) dari 33 DPD tidak masalah. Yang penting ujungnya terkunci oleh SBY, dikatakan tak akan ada (penurunan ketua umum). Kalau pun diganti, hanya saya yang bisa ganti," kata Mubarok.
Menurut Mubarok, tidak ada yang bisa melarang pihak DPD sebagai pihak internal menyuarakan aspirasinya. "Tapi kan tindakan beda. Karena ini demokrasi," imbuhnya.
Mubarok menjelaskan, kedua DPD itu meminta Anas mundur karena tak paham mekanisme partai.
"Di rapat wanbin (Dewan Pertimbangan) juga ada (yang meminta Anas mundur). Tapi, tak lebih drari aspirasi. Sama seperti negara, foto presiden juga diinjak-injak," kata dia.
Jauh sebelum kedua DPD itu menyampaikan permintaan agar Anas mundur, Ketua DPP PD Ruhut Sitompul dan anggota Wanbin PD lainnya, Hayono Isman, sudah lebih dulu menyuarakan agar Anas mengundurkan diri menyusul hasil buruk elektabilitas partai karena disebutkannya sejumlah kader dalam kasus korupsi.
Baca Juga: