Mafia Anggaran
Wa Ode Merasa Jadi Korban Konspirasi Mafia Anggaran
Terdakwa suap pembahasan alokasi Dana Penyesuaian Infrasktruktur Daerah (DPID), Wa Ode Nurhayati merasa dijadikan korban konspirasi politik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa suap pembahasan alokasi Dana Penyesuaian Infrasktruktur Daerah (DPID), Wa Ode Nurhayati merasa dijadikan korban konspirasi politik para mafia anggaran di Gedung DPR RI.
Dia membantah harta kekayaannya didapat dari hasil kejatahan korupsi saat menjadi anggota Badan Anggaran DPR RI.
"Apa yang sama alami adalah bukti kekuatan mafia di anggaran," kata Wa Ode saat membacakan eksepsinya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Selasa (19/6/2012).
Contohnya, beber Wa Ode KPK, selama ini dirinya selalu diposisikan sebagai tersangka atau mafia anggaran tunggal di Parlemen. Seakan dengan pemberitaan di media-media telah menyudutkan posisinya sendiri.
Padahal selalu terselip dibenaknya bahwa dirinya hanya sebagai korban konspirasi para mafia anggaran di DPR.
Seperti diberitakan, dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dibacakan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/6/2012) lalu, anak buah Hatta Radjasa itu didakwa telah menerima uang sejumlah Rp 6,250 miliar dari beberapa pengusaha.
Di antara pengusaha tersebut yaitu Fahd El Fouz alias Fahd A Rafiq, Saul Paulus David Nelwan alias Paul Nelwan dan Abraham Noch Mambu melalui Haris Surahman.
"Dengan tujuan, memasukkan Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Besar, Bener Meriah dan Minahasa sebagai penerima alokasi DPID tahun 2011 sebesar Rp 7,7 Triliun," kata Jaksa Kadek Wiradana saat membacakan surat dakwaan Wa Ode di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/6/2012).
Lihat Juga: