Kamis, 2 Oktober 2025

Tak Punya Deposit Rp 10 Juta Akhirnya Syafa Meninggal

Namun hal itu tidak berjalan sesuai rencana, Fitria menuturkan dirinya malah dilempar kesana kemari dengan alasan yang tidak jelas.

Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribun Batam, Hadi Maulana

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Fitri (28), warga Bengkong hanya bisa terduduk lesu di kamar jenazah Rumah Sakit Budi Kemulian (RSBK) Batam setelah putri pertama buah cintanya dengan Agus (32), bernama Syafa Azarah (2,7) meninggal dunia di ruang perawatan RSBK sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (15/6/2012).

Bahkan saking terpukulnya, Fitri yang saat itu tengah ditemani suaminya nyaris tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun dan bola mata serta wajahnya hanya terus kearah jenazah putrinya itu.

"Apa salah saya, hingga anak saya pergi duluan meninggalkan saya," kesalnya.

Kepada sejumlah wartawan, Fitri mengaku kejadian ini berawal saat dirinya hendak mengobati putrinya yang terkena penyakit diare dan batuk pilek ke rumah sakit harapan bunda (RSHB) sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (14/6/2012) kemarin.

"Awalnya saya bawa ke RSHB. Namun karena pihak rumah sakit menyebutkan mereka tidak memiliki alat, jadi putri saya ini disarankan untuk dirujuk ke RSBK," kata Fitria.

Namun hal itu tidak berjalan sesuai rencana, Fitria menuturkan dirinya malah dilempar kesana kemari dengan alasan yang tidak jelas.

"Begitu saya tiba di RSBK, administrasi Unit Gawat Darurat (UGD) RSBK malah meminta uang deposit sebesar Rp 10 juta dan jika tidak ada anak saya tidak bisa dirawat di rumah sakit itu," ujarnya.

Mendengar seperti itu, lantas Fitri kembali ke RSHB. Berkat pertolongan RSHB Fitri diminta kembali untuk ke RSBK. "Namun lagi-lagi saya ditolak dengan alasan, saya tidak ada mendatangi RSBK sebelumnya," ungkap Fitri.

Hingga akhirnya, Fitri memohon ke bagian administrasi UGD RSBK agar putrinya bisa dirujuk di RSBK.

"Saya memohon agar anak saya bisa diberikan perawatan, bahkan saya juga memberikan BPKB sepeda motor milik suami saya sebagai barang jaminan, karena untuk uang Rp 10 juta saat itu saya tidak punya, ditambah lagi suami saya yang sedang berada di Pekanbaru, hal ini juga yang membuat saya bingung," aku Fitri.

Akhirnya putrinya bisa dirawat di RSBK sekitar pukul 23.30 WIB, namun kondisi Syafa Azarah sudah sangat kritis. "Yang paling parah itu diarenya, karena sudah dehidrasi," sebut Fitri.

Namun karena kondisi Syafa Azarah sudah terbilang kritis, hingga akhirnya sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat (15/6/2012) Syafa Azarah meninggal dunia.

Ir H Donny Irawan, Wakil Direktur RSBK Batam saat dikonfirmasi terkait permasalahan ini menuturkan apa yang dikatakan pihak pasien tidak semuanya seperti itu. "Tidak semuanya kejadiannya seperti itu," sebut Donny.

Meski demikian, Donny tidak menampik bahwa untuk bisa dirawat ke ICU RSBK memang diharuskan untuk Deposit, dan hal itu dilakukan karena fasilitas yang ada di ruang tersebut bukanlah fasilitas sembarangan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved