Kamis, 2 Oktober 2025

Pasien Jamkesmas Masih Harus Keluar Uang Rp 650 Ribu

Pasien jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) di Rumah Sakit Umum Pringsewu (RSUP) Lampung, mengeluh.

Laporan Wartawan Tribun Lampung, Robertus Didik Budiawan

TRIBUNNEWS.COM, PRINGSEWU - Pasien jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) di Rumah Sakit Umum Pringsewu (RSUP) Lampung, mengeluh.

Sebab, saat berobat ke rumah sakit pusat rujukan kabupaten menghabiskan banyak biaya. Hal itu dialami Kusmiati dan Ali Hasan, warga Sukoharjo II, Kecamatan Sukoharjo.

Untuk mengobati putri mereka, Evi Yunita (15), Ali dan Kusmiatai harus merogoh kocek hingga Rp 650 ribu. Padahal, selama menjalani pengobatan, Evi menggunakan program jaminan kesehatan pemerintah yang didanai APBN.

Evi merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Kecamatan Sukoharjo. Ali mengungkapkan, total dana itu untuk keperluan ultrasonografi (USG), serta pemeriksaan darah dan obat-obatan.

Menurut Ali, untuk mendapatkan pelayanan USG, RSUP mengarahkan ke pihak swasta, yakni salah satu apotik dekat rumah sakit tersebut.

Ali menuturkan, biaya sekali USG di swasta mencapai Rp 100 ribu. Sedangkan Evi harus menjalani dua kali USG. USG pertama saat Evi masih dirawat di ruang kebidanan lantaran anemia berat, seharga Rp 100 ribu, ditambah biaya obat Rp 49 ribu.

Evi juga mesti dibebani biaya pemeriksaan darah sebesar Rp 100 ribu, di laboratorium rumah sakit. Sedangkan USG kedua, saat periksa rawat jalan setelah Evi dirawat pada Rabu (13/6/2012).

Biaya USG kali ini mencapai Rp 150 ribu, ditambah biaya obat Rp 250 ribu. Sehingga, totalnya mencapai Rp 650 ribu.

Itu belum ditambah biaya lain, karena Evi saat itu ditranfusi tujuh kantong darah. Ditambah sulitnya mencari darah untuk keperluan tranfusi tersebut.

"Percuma saja jika pasien Jamkesmas masih harus mengeluarkan biaya sebesar itu," ketus Ali.

Padahal, menurut Ali, sesuai tujuannya, Jamkesmas berfungsi meringankan biaya berobat bagi warga miskin.

Sementara, Evi mesti menjalani rawat jalan hingga enam bulan ke depan. Untuk keperluan berobat kali ini saja, Ali terpaksa mencari pinjaman uang dengan bunga 10 persen. (*)

BACA JUGA

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved