Rekan Kaget Abu Jenazah Khamphan Dibungkus Tujuh
umat (8/6/2012) sekitar pukul 08.30 WIB beberapa petugas Yayasan Sentosa Pangkalpinang

Laporan Wartawan Bangka Pos, Fennie Yadi
BANGKAPOS.COM - Jumat (8/6/2012) sekitar pukul 08.30 WIB beberapa petugas Yayasan Sentosa Pangkalpinang terlihat sibuk memisahkan tulang-belulang Khamphan dari bara api yang tersisa. Jenazah warga negara Thailand yang meninggal bunuh diri itu dibakar menggunakan kayu pelawan dan kayu pohon rambutan pada Kamis (7/6/2012) sore.
Tulang-belulang berwarna putih itu membuat jasad Kamphan mudah dikenali di antara bara api yang telah menjadi abu. Petugas membungkusnya menjadi tujuh bagian dengan memisahkan bagian tubuh sesuai anatomi.
Tujuh bungkusan itu terdiri dari kaki kanan, kaki kiri, tangan kanan, kanan kiri, kepala, tubuh dan alat kelamin. Semua dibungkus menggunakan kain putih, kecuali alat kelamin yang dibungkus menggunakan kain berwarna merah.
Pada setiap pojok bungkusan terdapat tulisan Berbahasa Mandarin untuk menunjukkan bagian tubuh yang dimaksud. Ketujuh bagian tubuh itu pun kemudian dimasukkan ke dalam tas berwarna hitam dan dibawa menuju rumah duka Yayasan Sentosa untuk disemayamkan.
Prosesi penghormatan untuk almarhum Khamphan Paiklai (49) dipimpin Shin She Bun Mau San sekitar pukul 09.15 WIB.
Dua rekan sekampung Khamphan turut bersembahyang menggunakan sebatang hio yang telah dibakar dengan meletakkannya di depan dada. Tulang-belulang Khamphan diletakkan di atas meja bersama sesaji yang terdiri dari tiga macam kue dan tiga macam buah serta tiga gelas teh. "Karena mereka Budha, maka sesaji tidak menggunakan daging," ujar petugas dari Yayasan Sentosa kepada harian ini.
Tulang-belulang Khamphan yang terletak di dalam tas, saat di rumah duka dikeluarkan kembali dengan disaksikan dua rekan sekampung Khamphan. Ekspresi dua orang itu tampak kaget saat bungkusan demi bungkusan dikeluarkan.
"Di tempat kami hanya ada satu bungkusan kecil," ungkap penerjemah kepada Shin She Bun Mau San yang memimpin upacara setelah sebelumnya kedua rekan sekampung Khamphan berdialog dengan sang penerjemah dalam Bahasa Thailand.
Lalu Shin She menjelaskan bahwa begitulah adat Tionghoa Bangka. "Adat kami di sini seperti itu. Kalau nanti di sana tulangnya mau diambil sebagian saja dan yang lain di bakar atau dibuang ke laut, silakan saja. Semua bisa disesuaikan," tutur Mau San.
Sang penerjemah kemudian menimpali bahwa di Thailand, biasanya abu yang diambil hanya sedikit saja. "Karena teknologi pembakaran jenazah di sana sudah canggih, maka abu yang tersisa juga sedikit. Yang sedikit itulah yang kita letakkan di vihara," imbuhnya.
Menurut agen perjalanan yang mengurus jenazah Khamphan, rencananya tulang-belulang itu akan dibawa menuju Jakarta dan langsung ke Thailand pada hari Minggu (10/6/2012).
Khamphan merupakan Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Isap Produksi (KIP) Rantau Indah Mandiri 02 yang ditemukan tewas gantung diri di hutan bakau Kampung Mudel, Air Anyir, Kabupaten Bangka dan dikremasi di Pekuburan Umum Sentosa, Jalan Koba, Pangkalpinang.
Baca ju
- Aksi Lempar Batu Bikin Siswa Ketakutan
- LPK Humbahas Terbaik di Sumut
- Bentrok Tanjung Morawa, Kapolsek Janji Periksa Saksi
- BPK Sumut Minta DPRD Medan Kembalikan Rp 2 Milia
ga: