Samarinda Masih Pertimbangkan Ikuti Himbauan Gubernur
Pemerintah kota Samarinda masih harus memikirkan matang- matang untuk mengikuti rencana Gubernur Kaltim,
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA, - Pemerintah kota Samarinda masih harus memikirkan matang- matang untuk mengikuti rencana Gubernur Kaltim, Awang Faroukh Ishak yang akan membeli ribuan sepeda dinas khusus untuk seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Provinsi Kaltim. Demikian dikatakan Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail ketika ditemui tribunkaltim.co.id, Kamis (7/6/2012).
Menurut Wawali, keputusan untuk mewajibkan PNS di lingkungan Pemkot Samarinda mengendarai sepeda ke kantor harus melibatkan Korps Pegawai Seluruh Indonesia (KORPRI), organisasi yang menaungi PNS di lingkungan Pemkot Samarinda.
"Untuk Samarinda, kita belum melakukan karena kita juga harus mendengar dulu bagaimana keinginan KORPRI, pendapat KORPRI, bagaimana menyikapi efisiensi bahan bakar. Kita tidak mau, kalau nanti melahirkan komitmen tidak kita komunikasikan dengan KORPRI. Ternyata, itu nanti jadi hanya bertahan satu atau dua berjalan, selanjutnya luntur lagi," papar Nusyirwan.
Untuk mengambil keputusan itu, hal itu juga akan dikomukiasikan dengan sekretaris daerah (sekkot) Samarinda Zulfakar sebagai puncak pimpinan birokrasi dan disesuaikan dengan arahan walikota Samarinda, Syaharie Jaang. Namun menurutnya, bila memang langkah tersebut bertujuan untuk efisiensi Bahan Bakar Minyak (BBM), semua PNS tentu akan mendukung. Tapi tentunya tidak harus dengan cara bersepeda ke kantor.
"Tentu kita akan komunikasikan melalui Sekretaris Daerah. Kita ingin melihat arahan Pak Walikota bagaimana. Saya kira, untuk PNS, kalau kita inginkan suatu efisiensi mereka sangat siaplah untuk mengikuti. Tapi apakah bentuknya harus dengan sepeda semua?, tentu caranya kan berbeda-beda," kata Nusyirwan.
Terkait infrastruktur, Wawali juga menilai bahwa kondisi arus lalu lintas Samarinda yang padat kurang memungkinkan untuk bersepeda setiap hari ke kantor. Namun, bukan tidak tidak mungkin hal itu dilakukan di kawasan tertentu dan hari-hari tertentu untuk menghindari padatnya arus lalu lintas.
"Saya melihat, kalau bersepeda itu dengan situasi yang ada sekarang, agak sulit juga. Kecuali pada kawasan tertentu. Kalau diwajibkan naik sepeda pada kondisi sekarang, saya tidak tahu persis tapi kalau melihat memang bisa ada hambatan. Tapi kalau hari Sabtu atau Minggu, berolah raga nggak ada masalah. Cuma, ini kan jalan semakin padat. Masih kita timbang dululah dengan berbagai aspek, aksesnya, apakah menganggu yang lain. Komitmennya jangan luntur, hanya satu atau dua bulan dan lainnya,"kata Wawali.
Dan bila bersepeda diberlakukan di Pemkot Samarinda untuk efisiensi BBM, pihaknya menurutnya hanya akan sebatas memberikan arahan dan tidak akan menyediakan atau mengalokasikan dana tersendiri untuk pengadaan sepeda bagi PNS Pemkot Samarinda.
"Pengadaan tentu tidak bisa. Kalau PNS mau seperti itu, kan mesti dengan semangat mengadakan sendiri, hanya anjuran saja. Kalau saya, anjurkan mereka bersepeda, nantinya semua tempat parkir ditutup untuk tidak ada tempat kendaraan. Akhirnya, masing-masing memberlakukan bersepeda,"pungkas Wawali.