RI Beri Saran Cara Atasi Teroris di Pertemuan Internasional
Dalam pertemuan Global Counterterrorism Forum (GCTF) Second Coordinating Committee di Istanbul, Menteri Luar Negeri
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pertemuan Global Counterterrorism Forum (GCTF) Second Coordinating Committee di Istanbul, Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa menyampaikan saran dalam penanggulangan terorisme.
"Memenangkan hati dan pemikiran adalah upaya yang paling cerdas dalam mengatasi terorisme, radikalisme dan ektrimisme," ujar Marty dalam pertemuan dengan 14 Menlu sejumlah negara di Istanbul, Turki, sesuai siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Kamis (7/6/2012).
Saran Marty tersebut sebagai bentuk penekanan pentingnya mengatasi “root causes of terrorism” dan menghilangkan “conditions conducive to terrorism”. Ini harus menjadi fokus dan rencana kerja dari forum GCTF tersebut.
Salah satunya, kata Marty adalah melalui upaya global dalam mengatasi permasalahan kemiskinan, masalah sosial, dan ketidakadilan di tingkat global.
Pertemuan tersebut juga dimaksudkan untuk melakukan stock taking terhadap kemajuan yang telah dicapai sejak pertama kali diluncurkan di New York, September 2011.
GCTF direncanakan akan menghasilkan beberapa komitmen termasuk rencana pendirian suatu justice and civilian security training academy (JACSTA) yang pertama di dunia.
Kegiatan JACSTA akan difokuskan pada kegiatan-kegiatan capacity-building, pelatihan dan kegiatan lain yang merupakan implementasi darigood practice Criminal Justice/Rule of Law Working Group.
Dalam forum GCTF, Indonesia dan Australia merupakan Co-Chairs South-East Asia Working Group. Indonesia dinilai memiliki kepemimpinan dalam penanggulangan terorisme di kawasan dan memiliki pengalaman dalam penanggulangan terorisme.
Dalam kerangka GCTF South East Asia Working Group, Indonesia dan Australia selaku Co-Chairs SEA WG, telah melaksanakan pertemuan GCTF Inaugural South-East Asia Capacity-Building Working Group Meeting, yang mengambil tema“Custody and Management of Terrorist Detainees in Prison” di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), Semarang, tanggal 6-7 Maret 2012.
Pertemuan dihadiri oleh lebih dari 80 peserta dari 28 negara yang terdiri dari anggota GCTF dan negara-negara Asia Tenggara, termasuk negara anggota ASEAN, serta wakil dari organisasi internasional dan regional