Sabtu, 4 Oktober 2025

Cover Story Tribun Jakarta

Pesan Terakhir Widyo ke Istri: Jangan Nakal Ya Sayang

Ucapan Wardjijanto terbata-bata ketika membaca kata-kata terakhir pesan pendek Widyo Utomo

Penulis: Y Gustaman
zoom-inlihat foto Pesan Terakhir Widyo ke Istri: Jangan Nakal Ya Sayang
tribunnews.com/yogi gustaman
Widyo Utomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ucapan Wardjijanto terbata-bata ketika membaca kata-kata terakhir pesan pendek Widyo Utomo, flight engineer Dana Air, maskapai domestik di Nigeria, untuk isterinya Nurwiyanti yang tinggal di Tambak, Banyumas, Jawa Tengah.

Pesan itu disampaikan Widyo, sebelum pesawat MD-83, tempatnya bertugas, jatuh, menabrak gedung di Kota Lagos, Nigeria, Minggu pekan lalu. Pesawat yang ditumpangi 153 orang termasuk awaknya, hancur. Semua jenazah tak bisa dikenali.

"Muah. I sayang Nur. Jangan nakal ya, sabar ya sayang. Semua ada waktunya. Semua juga ada jalannya. Insya Allah, Allah selalu memberkahi kehidupan keluarga kita. Amin. I terbang dulu ke Abuja," ucap Wardjijanto menirukan pesan Widyo sambil terisak.

Wardjijanto tak menyangka, anaknya yang dikenal pendiam itu pergi begitu cepat, meninggalkan dirinya, ibunya, kakak-adiknya, isterinya Nurwiyanti dan dua orang puteranya, Muhammad Yusuf Maulana Utomo (15) dan Muhammad Yarid Utomo (12).

Widianto Satriadi yang ikut mendampingi ayahnya, beserta kakaknya Prijo Sukmo Wardoyo, mengaku tak biasanya Widyo mengirim pesan seperti itu. Pesan terakhir kakaknya yang nomor dua itu ia peroleh dari isteri Widyo yang saat kejadian sedang berada di Banyumas.

Kebetulan, saat ini Widyo dan Nurwiyanti sedang membangun rumah di Banyumas. Selama Widyo yang saat meninggal berusia 38 tahun merantau di negeri orang, Nurwiyanti yang mengurus pembangunan rumah dari uang hasil jerih payah suaminya yang dikirim lewat transfer bank.

Lain lagi dengan Prijo, pembicaraan terakhir dengan adiknya itu berlangsung sebelum Widyo terbang ke Abuja, Nigeria. Dari sambungan telepon, Widyo menyampaikan, bahwa ia mengawal pesawat Boeing MD-83. "Mas besok pagi saya terbang pakai MD," ucap Widyo ditirukan Prijo.

Kabar pesawat Dana Air yang ditumpangi Widyo Utomo sebagai flight engineer jatuh saat menuju Abuja, Nigeria pada Minggu sore pekan lalu, diketahui Wardjijanto saat mengambil uang pensiun di BRI, pada Senin (4/6/2012) pagi.

"Saya sedang mengambil uang pensiunan di BRI. Berita itu diterima teman anak saya, Indra Gunawan. Mas Indra mencari Danuri yang satu kelas dengannya," ujar Wardjijanto di Kantor Kementerian Luar Negeri untuk membawa data-data yang dibutuhkan untuk proses identifikasi, Selasa (5/6/2012).

Indra saat itu menunggui Wardjijanto sampai usai mengurus uang pensiun di BRI dan kantor PNS. Akhirnya, Indra meminta berbicara panjang dengan Wardjijanto di rumah. Indra juga sempat menanyakan ibu Widyo, dan dua saudara lainnya. Setelah berkumpul di ruang tamu, Indra pelan-pelan berbicara kepada keluarga Wardjijanto.

"Tangan saya dipegang Mas Indra. Dia bilang kepada saya dan keluarga, memohon maaf Mas Widyo Utomo sudah tidak ada. Pesawatnya jatuh dalam penerbangan. Baru siang hari ada berita dari Pak Tatang Razak soal anak saya," cerita Wardjijanto dengan mata berkaca-kaca. (YOGI GUSTAMAN)

*Silakan klik di Sini untuk update berita Tribun Jakarta Digital Newspaper

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved