Anggota DPR Mundur
Tere Ingin Mundur dari DPR Sejak Setahun Lalu
Penyanyi Theresia EE Pardede, mengajukan pengunduran diri sebagai anggota DPR dan Partai Demokrat sejak 21 Mei 2012.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Theresia EE Pardede, mengajukan pengunduran diri sebagai anggota DPR dan Partai Demokrat sejak 21 Mei 2012.
Secara diplomatis, legislator yang berasal dari dunia hiburan yang akrab disapa Tere itu menyampaikan sejumlah alasan dirinya ingin mundur dari dunia politik dalam jumpa pers di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (1/6/2012).
Menurut Tere, alasan-alasan itu, di antaranya menuruti keinginan ayahnya, Tombang Mulia Pardede (72), agar lebih mengabdikan hidupnya di dunia pendidikan. Satu cara menuju ke arah sana, yakni dengan menyelesaikan tesisnya.
Pelantun "Awal yang Indah" itu mengaku ada perseteruan batin antara teori ilmu yang didapat di sekolah hingga perguruan tinggi, ternyata tak sama dengan yang ia alami, termasuk tentang tranparansi.
Tere pun mengaku dirinya ingin fokus mengurusi ayahnya yang telah lama sakit komplikasi jantung. Sebab, ibundanya, Lersiana Purba, telah lebih dulu meninggal dunia karena sakit penyakit kanker rahim pada 16 April 2012 lalu. Lebih kurang sama, sang ibunda juga sempat berpesan agar Tere fokus ke pendidikan.
Tere juga mengaku sejumlah terpaan masalah yang terjadi pada rumah tangganya menjadi salah satu pendorong dirinya mengambil keputusan untuk mundur dari dunia politik. Diketahui, rumah tangga Tere harus berakhir setelah bercerai dengan pria yang 11 tahun bersamanya, Eka Nugraha.
Menurut Tere, niat ingin mundur dari DPR dan partai pertama kali muncul saat ayahnya mengalami sakit jantung pada pertengahan 2011 lalu.
Tak ingin gegabah mengambil keputusan, Tere mengaku melakukan beberapa studi kasus untuk mencari referensi sejumlah pejabat yang mengundurkan diri, termasuk sejumlah pejabat di Jepang.
"Jadi, pertama kali ingin mundur itu saat ayah saya sakit. Itu sekitar pertengahan tahun lalu," kata Tere.
Bagi Tere, dirinya tak bisa menjalankan tugas sebagai anggota DPR jika sejumlah masalah yang dialaminya tak diselesaikan.
"Saya menyadari benar bahwa pengunduran diri belumlah dipandang lazim dalam budaya berpolitik di tanah air kita. Namun, saya yakin prinsip ini sejalan dengan semangat etika berpolitik bersih, cerdas dan santun yang dijunjung tinggi oleh pemimpin bangsa dan pendahulu kita," tutur Tere.
Klik Juga: