Jumat, 3 Oktober 2025

Sulsel Segera Miliki Jalur Kereta

Kementerian Perhubungan RI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, telah menyepakati pembangunan kereta

Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribun Timur, Adin Syekhuddin

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kementerian Perhubungan RI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, telah menyepakati pembangunan kereta api nasional di Sulsel dan pengembangan pelabuhan Galongkong di Kabupaten Barru.

Hal tersebut tertuang dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Pembangunan Kereta Api Nasional, Lintas Antarkota Mamminasata dan Lintas Makassar-Parepare serta Pengembangan Pelabuhan Galongkong, di Baruga Sangiaseri, Makassar, Jumat (1/6/2012).

Adapun isi MoU yang ditandatangani terkait kereta api nasional, antara lain, membentuk tim kelompok kerja yang melibatkan tenaga ahli. Selanjutnya, MoU akan ditindaklanjuti melalui perjanjian pelaksanaan dan pihak kedua (Pemprov) mengikutisertakan pemkab/pemkot di Sulsel.

Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, Sulsel adalah Center Point of Indonesia. Karenanya, pengembangan Pelabuhan Galongkong dan pembangunan kereta api menjadi sangat penting untuk diwujudkan.

"Di zaman Presiden BJ Habibie, sudah dicanangkan, Sulsel sebagai pusat distribusi dan pusat pengendalian. Banyak hal jadi yang telah menjadi sejarah cukup panjang. Hal ini karena Sulsel memiliki posisi yang strategis," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pengembangan pembangunan di Sulsel, bukan hanya untuk Sulsel semata. Tetapi, untuk 14 provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI).  Sulsel memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia yakni 8,64 persen, mendapat penghargaan inflasi terendah, pembayar pajak keempat terbesar, dan merupakan daerah penyuplai beras untuk 14 provinsi di KTI. "Jadi wajar kalau kereta api direalisasikan disini," kata Syahrul.

Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu, menjelaskan, Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar sudah sangat padat, airport juga begitu. Jumlah kendaraan roda dua dan empat terus bertambah signifikan dan tidak sebanding dengan penambahan atau perluasan jalan raya.

"Kereta api harus menjadi solusi kepadatan arus lalu lintas. Sehingga, proyek trans Sulawesi merupakan sebuah konsepsi yang utama. Di program MP3EI, yang pertama adalah kereta api, kedua pelabuhan," ungkapnya.

Ia menjelaskan, Pelabuhan Galongkong diperluas 400-600 hektar dan diintegrasikan dengan gudang pupuk yang bisa menampung 800 ribu ton per tahun. Gudang pupuk tersebut akan melayani kebutuhan pupuk di 14 provinsi KTI.

"Kalau kereta api diwujudkan, akan penting bagi perekonomian di KTI, khususnya di Sulsel," imbuhnya.

Baca juga:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved