Pegawai Dinkes Lewoleba Mogok Kerja
Aksi mogok itu adalah buntut dari kisruh Kadis Kesehatan, dr. Johny Lao dengan kabid Kepegawaian, Mikel Mura.
Laporan Wartawan Pos Kupang, Felix Janggu
TRIBUNNEWS.COM, LEWOLEBA - Puluhan staf pada bagian kepegawaian dan bagian lain di Kantor Dinas Kesehatan Lembata, Selasa (29/5/2012) mogok kerja. Aksi mogok itu adalah buntut dari kisruh Kadis Kesehatan, dr. Johny Lao dengan kabid Kepegawaian, Mikel Mura.
Kisruh keduanya diduga karena ketersinggungan Kabid Kepegawaian Mikel Mura terhadap cara Kadis Kesehatan Johny menegurnya saat Mikel hendak menemui atasannya itu.
Tidak menerima diperlakukan tidak sopan, Mikel pun meninggalkan ruangan dan pulang ke rumah. Staf-stafnya pun ikut mogok dan meninggalkan kantor kerja mereka.
Mereka pulang ke rumah masing-masing.
Disaksikan Pos Kupang (Tribun Network), ruang kerja banyak yang kosong. Dari 90-an karyawan di dinas itu, sekitar dua puluhan saja yang hadir.
Menurut informasi, tidak semua kekosongan di ruang kerja itu karena mogok. Yang lain sedang mengikuti kegiatan di tempat lain.
Komisi III DPRD Lembata pun turun ke Kantor. Kepala dinas sedang tidak ada di tempat karena mengikuti undangan acara di instansi lain.
Ketua Komisi III Simeon Odel dan anggotanya, Tarsisia Hani Chandra pun turun memfasilitasi keduanya. Bidang-bidang lain masih sibuk dengan pekerjaan mereka. Termasuk bidang kepegawaian masih ada seorang ibu yang menyelesaikan kerjanya.
Pertemuan digelar di ruang kerja dr. Johny. Membuka dialog, dr Johny menjelaskan duduk persoalannya.
Pengakuan dr Johny memang pada pagi harinya dia memarahi Mikel Mura. Namun kemarahan itu hal wajar sebagai kepala dinas. Dan tidak membiarkan bawahannya melakukan semau mereka.
Dr.Johny juga memahami reaksi Mikel meninggalkan ruangannya sehabis dimarahinya. Tetapi masalah itu adalah sebagai atasan dan bawahan.
"Tidak ada masalah. Saya sebagai atasan perlu menegur. Tetapi mungkin dia tidak menerima dan keluar dari ruangan. Saya tidak mengusir dia," kata Johny.
Sedangkan Ketua Komisi III DPRD Lembata Simeon Odel mempersilahkan kadis mengundang semua kabid dan stafnya ikut dalam dialog itu. Tetapi hanya kepala-kepala bidang dan kepala seksi saja yang ikut. Odel memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengungkapkan unek-unek hati mereka selama bersama pimpinan mereka selama ini.
Odel juga mengingatkan kadis untuk terbuka mendengar dan menerima keluhan bawahannya. Karena tujuan kehadiran anggota dewan bukan untuk mempermasalahkan masalah, tetapi mencari pemecahannya.
Kesempatan pertama diberikan kepada Mikel. Mikel di hadapan dewan menyesalkan cara atasan mereka Johny Lao menegur dirinya pagi itu.
"Jika bawahan salah, panggil kita dan beri peneguran. Bukan dengan kata-kata kasar, bodoh dan lainnya," kata Mikel.